DMI: Berisi Politik Praktis, 'Indonesia Barokah' Tak Boleh Ada di Masjid

DMI: Berisi Politik Praktis, 'Indonesia Barokah' Tak Boleh Ada di Masjid

Jabbar Ramdhani - detikNews
Rabu, 23 Jan 2019 14:23 WIB
Tabloid Indonesia Barokah (Angling Adhitya Purbaya/detikcom)
Jakarta - Tabloid 'Indonesia Barokah' beredar di beberapa daerah di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Tabloid ini juga ditemukan beredar di masjid.

Konten tabloid tersebut berisi nada pemberitaan yang menyudutkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sekjen Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruqutni mengatakan tak semestinya tabloid yang berisi politik praktis beredar di masjid.


"Kalau itu sebaiknya tidak masuk masjid kalau berisi menyudutkan satu. Atau melakukan politik pemberitaan semacam belah bambu, satu diinjak, satu diangkat. Seharusnya memang tidak ke masjid," kata Imam saat dihubungi, Rabu (23/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan masjid pada dasarnya terbuka atas ide-ide yang bersifat kreatif, positif, dan progresif. Imam menekankan semestinya hal yang dikembangkan dalam masjid ialah yang bersifat jalinan hubungan antarmasyarakat.


"Kalau di masjid harus bersifat pengembangan ukhuwah. Jangan politik praktik. Tapi harus wawasan yang progresif dan inklusif yang artinya terbuka untuk semua, bukan hanya golongannya saja. Bukan diskriminatif," kata dia.

"Kalau misal ada tabloid seperti itu, kalau ke masjid, DMI mengimbau jangan itu dimasukkan ke masjid. Masjid sedang tidak melakukan kampanye," sambungnya.


Imam mengatakan masjid tidak alergi terhadap masalah politik. Namun dia menekankan masjid tak diisi politik praktis. Politik yang semestinya dikembangkan di masjid adalah politik kebangsaan.

Dia mengingatkan kampanye politik praktis dilarang KPU dan Bawaslu. Media apa pun, kata dia, diterima di masjid selama membawa pesan untuk kebaikan bersama.

"Jadi kepada tabloid '(Indonesia) Barokah', kalau ini kita imbau alangkah baiknya itu menyampaikan pesan-pesan yang bersifat inklusif, persatuan umat, dan juga bangsa. Dan itu bisa dielaborasi lewat pesan Islam yang kuat. Kalau isinya mengadu domba, dewan masjid yang pertama harus bicara tentang hal semacam itu tidak boleh terjadi di masjid kalau sifatnya membicarakan kelompok-mengelompok. Tapi yang yang harus diwujudkan di masjid yaitu ukhuwah, public warfare (kesejahteraan hukum), tentang penegakan hukum yang benar, bukan mengkritik atas orang perorangan," ucap Imam.


Sebelumnya diberitakan, tabloid 'Indonesia Barokah' ditemukan di masjid-masjid di Tasikmalaya dan Ciamis, Jawa Barat. Tabloid ini juga ditemukan di Magelang dan Blora, Jawa Tengah.

Belum diketahui pihak yang menyebarkan dan membuat tabloid ini. Baik pihak Prabowo-Sandi maupun Joko Widodo-Ma'ruf Amin tidak setuju dengan adanya tabloid yang disebarkan di masjid ini. (jbr/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads