Pantauan di lokasi, selain dinding ruangan berbahan batu yang sudah berongga akibat kropos, plafon ruang kelas terpaksa ditopang menggunakan beberapa batang balok agar tidak terjatuh dan menimpa para murid. Tidak hanya itu, sejumlah atap ruang kelas juga sudah hilang lantaran kayu penahannya lapuk.
Bolongnya atap otomatis membuat para murid kerap basah saat hujan mengguyur ketika jam sekolah berlangsung. Lantai ruang kelas yang dilapisi ubin juga banyak yang terlepas, yang membuat murid kerap mengalami luka pada kaki jika tidak memakai sepatu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Salah seorang murid bernama Reski mengaku kerap ketakutan atas kondisi sekolahnya dan berharap segera mendapat perhatian
"Takut, Pak, apalagi kondisi sekolahnya yang rusak parah sudah berlangsung lama, semoga dibenerin agar sekolah ini bisa bagus seperti sekolah lainnya, dan kami para murid bisa belajar dengan nyaman," ujar Reski saat ditemui di SDN 044, Rabu (23/1/2019).
Keresahan serupa diungkapkan salah seorang guru di sekolah ini, yang mengaku kerap mengevakuasi muridnya saat cuaca buruk melanda.
"Sering saat jam pelajaran berlangsung, para murid harus kita evakuasi ke luar ruangan karena atap kelas beterbangan, khususnya saat angin kencang bertiup. Apalagi sekolah ini dekat dengan pinggir pantai," ungkap Suryanti yang sudah lima tahun jadi guru di sekolah ini.
Sementara itu, Kepala SDN 044 Ujung, Yambas, menjelaskan, dari 6 ruangan di sekolah ini, 3 di antaranya dalam kondisi rusak parah, termasuk ruang guru dan kepala sekolah. Dia berharap sekolah rusak ini segera diperbaiki bangunannya.
"Yang paling parah itu kelas I dan kelas III, yang atapnya sudah banyak terlepas dan plafonnya terpaksa ditopang menggunakan kayu agar tidak terjatuh, sementara ruang guru dan kepala sekolah sudah tidak bisa dimanfaatkan, sementara ini aktivitasnya dipindahkan ke ruang perpustakaan " ungkap Yambas saat dimintai konfirmasi terpisah. (rvk/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini