Seperti dilansir AFP, Selasa (22/1/2019), kedua kapal tanker yang sama-sama berbendera Tanzania sedang melakukan aktivitas transfer bahan bakar, ketika tiba-tiba kebakaran terjadi pada Senin (21/1) waktu setempat. ABK kedua kapal tanker itu langsung terjun ke laut setelah kebakaran terjadi.
"Ada 11 jenazah. Tiga orang lainnya ada di dalam air di depan mata para petugas penyelamat," sebut juru bicara Badan Maritim dan Transportasi Sungai Federal Rusia, Alexei Kravchenko, kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kravchenko menyatakan keyakinan bahwa tiga orang terdeteksi di dalam lautan itu sudah tewas.
Kedua kapal tanker bernama Kandy dan Maestro itu memiliki ABK dari India dan Turki. Kandy disebut memiliki 17 ABK dan Maestro memiliki 14 ABK.
Sekitar 12 orang berhasil selamat dari insiden ini.
"Tidak ada yang tahu di mana lima orang lainnya," sebut Kravchenko merujuk pada korban yang masih hilang. "Operasi pencarian dan penyelamatan masih berlanjut," imbuhnya.
Insiden ini terjadi di perairan dekat Selat Kerch, yang menjadi titik ketegangan baru antara Rusia dan Ukraina. Pada November 2018, militer Rusia melepas tembakan dan menyita tiga kapal Angkatan Laut Ukraina yang berlayar di Selat Kerch. Penyitaan terjadi saat tiga kapal militer Ukraina itu hendak berlayar dari Laut Hitam ke Laut Azov. Konfrontasi itu menjadi bentrokan militer terbuka yang pertama antara Rusia dan Ukraina sejak 2014 saat Crimea dicaplok Rusia.
![]() |