Cerita di Balik Suster Katolik dan Grup Kasidah Nyanyi 'Jilbab Putih'

Cerita di Balik Suster Katolik dan Grup Kasidah Nyanyi 'Jilbab Putih'

Danu Damarjati - detikNews
Senin, 21 Jan 2019 17:49 WIB
Kebersamaan suster Katolik dan Grup Kasidah Islam. (Foto: dok. Komisi KOMSOS KWI)
Jakarta - Kemesraan lintas agama ditunjukkan lewat penampilan sepanggung para suster Katolik dan grup musik kasidah yang islami. Sebuah video viral menunjukkan kebersamaan mereka saat menyanyikan lagu 'Jilbab Putih'.

"Jilbab, jilbab putih, lambang kesucian...," begitulah para suster dan penyanyi kasidah bernyanyi, sebagaimana yang tampak dalam video unggahan Komisi KOMSOS KWI pada 16 Januari 2019, di YouTube. Di Twitter, unggahan video ini sudah di-retweet lebih dari 15 ribu kali dan disukai 13 ribu akun.

Tampak di video itu, ibu-ibu berjilbab biru tua bernyanyi lagu kasidah Nida Ria yang terkenal mulai tahun 1990 itu. Banyak dari mereka memainkan rebana. Satu suster ikut bernyanyi, dan sebagian berjoget dengan semangat. Video itu dilihat 9.665 kali, disukai 494 orang dan tidak disukai 5 orang saja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Di bawah video tertulis keterangan, "Suster Yunita, CB, berkolaborasi dengan Grup Kasidah Miftahul Jannah, yang hadir meramaikan perayaan HUT Lustrum ke-9 Civita Youth Camp, Ciputat, Selasa (15/1/2019). Selain menghibur, nyanyian para wanita berkerudung ini memecah dinding perbedaan di tengah maraknya intoleransi karena beda pendapat."

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Romo Ignatius Suharyo menceritakan kegiatan itu terjadi di Rumah Pembinaan Civita, Jl Cimandiri Nomor 50, Cipayung, Ciputat, Tangerang Selatan. Kegiatan itu dinilainya telah mencerminkan nama Civita yang merupakan gabungan dua kata, 'ci' dalam bahasa Sunda bermakna 'air' atau 'sungai' dan 'vita' dari bahasa Latin berarti 'hidup'. Beginilah seharusnya air kehidupan yang sejati diperoleh, yakni dengan cara kebersamaan.

"Waktu itu saya hadir di sana dalam rangka Lustrum ke-9 Civita," kata Romo Ignatius saat dihubungi, Senin (21/1/2019).



Para suster itu adalah pembina di Civita, sedangkan grup kasidah Miftahul Jannah dikatakannya merupakan kelompok musik dari ibu-ibu sekitar Kantor Civita. Lagu yang mereka bawakan bersama para suster adalah 'Jilbab Putih'.

"Suster itu (berjilbab putih) adalah salah satu pendamping pembinaan di situ. Sedangkan ibu-ibu yang berjilbab adalah tetangga yang tinggal di dekat rumah pembinaan. Mereka bersahabat sejak lama," kata Ignatius.

Ternyata ibu-ibu muslim dan para suster Katolik itu bersahabat. Penampilan seperti itu menjadi wujud persahabatan mereka. Kegiatan ini sesuai semboyan Republik Indonesia.



"Nyanyian itu mau mengungkapkan rasa persahabatan, saling hormat tanpa membeda-bedakan. Sebentuk usaha untuk mengatakan kepada semua bahwa bangsa Indonesia adalah berciri Bhinneka Tunggal Ika dan undangan untuk membangun persaudaraan dan persahabatan yang tulus di antara sesama warga bangsa," kata Ignatius.

Civita adalah tempat pembinaan karakter kaum muda Katolik. Civita berada di bawah tanggung jawab Keuskupan Agung Jakarta. (dnu/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads