Banjir terjadi lantaran hujan deras yang mengguyur sejak Selasa (15/1/2019) malam. Akibatnya, sungai-sungai meluap dan tanggul di beberapa titik jebol.
Luapan air sungai masuk ke permukiman warga. Tinggi genangan air yang masuk ke desa bervariasi, dari 40 cm hingga lebih dari 1 meter. Selain itu, terjadi tanah longsor yang merusak rumah warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banjir di Desa Rangkah, Kecamatan Buayan, terdapat 10 pedukuhan yang terdampak banjir, kurang-lebih ada 1.116 jiwa. Pengungsian berada di enam titik dan dapur umum berada di balai desa," kata juru bicara BPBD Kebumen, Heri Purwoto ketika dihubungi detikcom, Rabu (16/1/2019) malam.
![]() |
Titik terparah lain terjadi di Pondok Pesantren Al-Falah dan Al-Kahfi, Dusun Somalangu, Desa Sumberadi, Kecamatan Kebumen. Hujan lebat sejak semalam mengakibatkan pondok tersebut tergenang air kurang-lebih 1 meter. Warga setempat yang mengungsi sekitar 1.000 jiwa, dan dapur umum didirikan di kantor BPBD Kebumen.
"Sedangkan di Desa Roworejo ada 426 pengungsi. Titik pengungsian berada di RT 07 RW 01 Dukuh Kaliwaluh, Desa Roworejo, Kecamatan Kebumen," lanjutnya.
Sementara itu, warga desa lain yang terdampak sebagian besar hanya mengungsi ke rumah saudara terdekat dan ada yang tidak mengungsi karena dirasa masih aman. Meski tidak ada korban jiwa, dua orang terluka akibat menabrak pohon tumbang dan satu rumah warga hancur diterjang tanah longsor.
Baca juga: Banjir dan Longsor di Kebumen Semakin Meluas |
Warga berharap banjir segera surut sehingga bisa beraktivitas seperti sedia kala. Warga pun diimbau tetap waspada dan berhati-hati.
Simak juga video 'Mengintip Bendungan Pengendali Banjir Jakarta':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini