Marzieh Hashemi ditangkap setibanya dia di Bandara Internasional St Louis Lambert di St. Louis, Missouri pada Minggu (13/1) lalu. Perempuan itu merupakan jurnalis media Iran berbahasa Inggris, Press TV.
"Pejabat-pejabat AS sejauh ini menolak untuk memberikan alasan apapun atas penahanannya baik kepada dia atau keluarganya," demikian disampaikan Press TV seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/1/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Press TV menambahkan, Hashemi ditangkap saat akan mengunjungi saudara laki-lakinya yang sedang sakit dan anggota keluarga lainnya.
Menurut Press TV, perempuan itu dibawa oleh FBI ke sebuah fasilitas penahanan di Washington, DC. Keluarganya tak bisa menghubungi dia, dan dia baru diizinkan menghubungi putrinya hanya dua hari setelah penangkapannya.
Hashemi mengatakan kepada putrinya bahwa dirinya diborgol dan diperlakukan seperti seorang penjahat. Jurnalis itu juga mengatakan bahwa hijabnya dibuka paksa dan dirinya difoto tanpa mengenakan hijab setibanya di penjara.
Hashemi telah bermukim di Iran selama bertahun-tahun dan telah menjadi mualaf. Perempuan itu dilahirkan di AS dengan nama Melanie Franklin.
Keluarga Hashemi dan para aktivis media telah memulai kampanye media sosial dengan tagar #FreeMarziehHashemi dan #Pray4MarziehHashemi untuk mendukung jurnalis itu.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini