7 Tahun Lumpuh dan 'Ngesot', Apakah Dinda Tidak Diajak Berobat?

7 Tahun Lumpuh dan 'Ngesot', Apakah Dinda Tidak Diajak Berobat?

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 16 Jan 2019 13:24 WIB
Foto: Sugeng Harianto
Magetan - Sejak mengalami kelumpuhan di usia 8 bulan, tidak banyak upaya pengobatan yang dilakukan keluarga untuk Dinda Putri Aprilia (7).

Sang ibu, Minah mengungkapkan, saat Dinda berusia tiga tahun, ia sempat membawa putri bungsunya itu ke rumah sakit.

"Dulu saat umur tiga tahun saya antarkan ke RS di Madiun dan Solo. Namun belum ada tanda-tanda perubahan," kata Minah kepada detikcom, Rabu (16/1/2019).

Saat ditanya penyakit apa yang menyerang Dinda hingga membuatnya lumpuh, wanita berusia 44 tahun itu pun mengaku tak ingat.


Akan tetapi diakui Minah setelah itu keluarganya tak berbuat banyak untuk mengobati Dinda sebab mereka terbentur oleh biaya.

"Alasan utama untuk berhenti pengobatan lumpuh karena biaya. Waktu itu apalagi suami sakit. Saya juga hanya buruh serabutan di sawah dan kuli pembuatan genteng," tuturnya.

"Sekali berobat ke Solo kemarin biaya hidup dan transportasi sekitar dua juta. Itupun dulu saya harus berhutang ke saudara," tambahnya.


Hingga kini, hutang yang tersisa karena membawa Dinda berobat itu pun belum kunjung terlunasi. Ditambah lagi warga RT 17 RT 3, Desa Bogorejo, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan itu mengaku berhutang untuk membiayai pengobatan stroke ayah Dinda.

"Ini hutang saya masih ada. Gimana lagi dulu waktu buat berobat sakit ayahnya Dinda sampai sekarang belum lunas dan sampai meninggal," ujarnya sembari mengusap air mata di pipinya.


Kini untuk menyambung hidup, Minah hanya bisa mengandalkan penghasilan anak sulungnya, Siswanto yang bekerja sebagai buruh pabrik konveksi. Itupun tak besar.

"Untungnya kalau sekarang (Dinda, red) sakit flu batuk saja," tutupnya. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.