"Satgas pencarian ini kan memang pimpinannya KNKT. Sudah dibentuk atau diterjunkan dari 8 Januari. Ini hari keenam dan alhamdulillah dari tim penyelaman Angkatan Laut, dalam hal ini Koarmada I, yang terdiri atas Dislambair dan Kopaska berhasil menemukan tadi pagi pukul 9.10 WIB," ujar Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho, Senin (14/1/2019).
Ada dua KRI yang dikerahkan dalam pencarian CVR Lion Air, yakni KRI Leuser dan KRI Spica. KRI Spica, menurut Agung, menjadi home base bagi para penyelam melakukan koordinasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan KRI Leuser dikerahkan dengan dilengkapi ruang penyimpanan peralatan para penyelam. "Jadi memang dua unsur KRI ini terlibat dari awal," sebutnya.
Agung menyebutkan CVR Lion Air ditemukan di kedalaman 38 meter. Sebab, dasar laut perairan Karawang, menurutnya, tertutup lumpur 8 meter. Tapi saat ini CVR Lion Air sudah diangkat ke permukaan.
Baca juga: CVR Lion Air PK-LQP Ditemukan! |
"Iya sudah di tengah laut. Tapi sudah dinaikkan posisinya sudah di atas permukaan," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Ketua Subkomite Investigasi Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan satgas pencari CVR Lion Air bertugas 10 hari nonstop.
Di dalam KRI Spica itu, ada personel KNKT, penyelam TNI AL, dan tiga ahli hidrologi. Teknologi yang digunakan antara lain scanner, side scan sonar, magnetometer yang bisa mendeteksi logam meski tertutup lumpur, serta remote operated underwater vehicle (ROV) milik KNKT.
Lion Air PK-LQP jatuh ke perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober 2018 pagi. Pesawat lepas landas pada pukul 06.20 WIB dan membawa 189 orang, yang meliputi pilot, kopilot, lima pramugari, dan penumpang.
Saksikan juga video 'Butuh Kapal Khusus dan Penyedot Lumpur buat Cari CVR Lion Air':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini