"Tim penyelam Angkatan Laut, dalam hal ini Koarmada I yang terdiri atas Dislambair dan Kopaska, berhasil menemukan tadi pagi pukul 9 lebih 10 menit. (CVR) Itu berada di bawah kedalaman 30 meter tapi berada di bawah lagi 8 meter. Jadi dasar laut 8 meter lagi karena di dasar laut ketutupan oleh lumpur," ujar Kadispen Koarmada I Letkol Laut (P) Agung Nugroho, di Pondok Dayung, Jakarta Utara, Senin (14/1/2019).
"Sementara ini posisi masih ada di sana, sudah dinaikkan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Satgas pencarian ini pimpinannya KNKT. Sudah dibentuk atau diterjunkan mulai 8 Januari. Ini hari keenam dan Alhamdulillah berhasil menemukan," sambungnya.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 jatuh di perairan Karawang pada Senin, 29 Oktober. Total ada 189 orang penumpang dan kru pesawat tujuan Pangkalpinang tersebut.
Baca juga: CVR Lion Air PK-LQP Ditemukan! |
KNKT sudah menganalisis data dari FDR black box. Ada temuan airspeed indicator Lion Air PK LQP yang rusak dalam empat penerbangan terakhir PK-LQP. Namun temuan itu belum dapat disimpulkan sebagai penyebab kecelakaan JT 610. KNKT melanjutkan penyelidikan.
Ditemukan juga soal kerusakan sensor AOA (angle of attack), pengukur sudut pesawat terhadap aliran udara. Sensor AOA menunjukkan perbedaan pada saat penerbangan sebelum JT 610, yaitu dari Bali ke Jakarta.
Saksikan juga video 'Butuh Kapal Khusus dan Penyedot Lumpur Buat Cari CVR Lion Air':
(fdn/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini