"Iya (ada guguran lava pijar)," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida saat dikonfirmasi, Kamis (10/1/2019).
Dijelaskannya, guguran lava pijar yang terjadi petang tadi masih tergolong kecil. Dia memastikan guguran lava pijar tersebut tidak membahayakan warga karena skalanya masih kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun guguran lava pijar di puncak Merapi, kata Hanik, adalah fenomena biasa. Lava pijar itu muncul karena adanya aktivitas pertumbuhan kubah lava di puncak Merapi.
"Iya, karena memang masih ada suplai magma, masih ada ya akan begitu. Pertumbuhan kubah lava masih terjadi ya akan terjadi guguran-guguran seperti itu," ungkapnya.
Status Gunung Merapi sampai saat ini belum mengalami perubahan, masih berada di level II atau waspada. Rekomendasi yang dikeluarkan BPPTKG masih sama.
"Misalnya sampai jarak 3 kilometer (dari puncak harus steril dari aktivitas manusia). Ya artinya itu aman sampai jarak 3 kilometer, kalau ke atas ya bahaya," pungkas dia.
(bgs/bgs)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini