"Itu ternyata limbah deterjen hasil pengolahan daur ulang plastik. Perusahaannya CV Pandu Kencana, Desa Godong, Kecamatan Gudo, Jombang," kata Kepala DLH Jombang Yudhi Adriyanto kepada wartawan di kantornya, Jalan Prof Dr Nurcholish Madjid, Rabu (9/1/2019).
Yudhi menjelaskan, sebelum gunungan busa muncul di pintu air Dukuhan, Desa Jatipelem, pekerja di CV Pandu Kencana sedang mengolah plastik bekas bungkus sabun colek dan deterjen, Senin (7/1). Sebelum digiling dan dicetak menjadi biji plastik, sampah plastik tersebut dicuci di sebuah bak penampungan di dalam pabrik.
Dari sekitar 4 ton sampah plastik yang ditampung di dalam pabrik, saat itu para pekerja baru mengolah sekitar 4 kwintal. Sampah plastik tersebut mayoritas masih berisi sisa sabun colek dan deterjen. Namun, pada pengolahan pertama itu hujan deras mengguyur kawasan pabrik.
"Akibat hujan, air sabun di bak tersebut meluap ke saluran irigasi dan masuk ke sungai. Sehingga timbul busa dalam jumlah besar di sungai," terangnya.
Yudhi mengaku telah melakukan pengecekan ke CV Pandu Kencana. Bahkan hasil pemeriksaan telah dibuatkan berita acara.
Hasil investigasi DLH ini berbeda dengan pernyataan Kapolsek Diwek AKP Bambang Setyo Budi. Menurut dia, sungai yang mengalir di Desa Jatipelem itu kering selama musim kemarau. Banyak limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai selebar 5 meter tersebut. Akumulasi limbah rumah tangga itu lantas menimbulkan busa saat sungai dilalui air hujan.
"Perkiraan saya bekasnya limbah rumah tangga, juga sisa-sisa pestisida masuk ke sungai, kena air hujan. Pas di dam (pintu air Dukuhan) kena guyuran air akhirnya berbusa," kata Bambang saat dihubungi detikcom, Selasa (8/1).
Gunungan busa tiba-tiba muncul di sungai Desa Jatipelem, Senin (7/1) sejak sekitar pukul 17.00 WIB. Busa tersebut menggunung hingga setinggi 5 dari permukaan sungai dengan panjang lebih dari 100 meter. Busa tersebut beraroma wangi seperti sabun. Namun pada Selasa (8/1) sekitar pukul 08.00 WIB, busa telah hilang dari sungai tersebut.
Fenomena gunungan busa ini sempat membuat heboh warga Jombang. Polisi dan DLH Jombang turun ke lokasi untuk mencari tahu penyebab munculnya busa tersebut. Sampel air busa telah diambil untuk diuji kandungannya di laboratorium. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini