Andi Arief vs Kubu Jokowi Soal Penggerudukan

Andi Arief vs Kubu Jokowi Soal Penggerudukan

Indah Mutiara Kami, Danu Damarjati - detikNews
Minggu, 06 Jan 2019 21:29 WIB
Andi Arief (Foto: Usman Hadi/detikcom)
Jakarta - Twit Andi Arief kembali bikin geger. Wasekjen Partai Demokrat ini mengaku bakal melaporkan pentolan kubu Jokowi-Ma'ruf sekaligus menggeruduk. Kubu Jokowi pun tak gentar.

Lewat Twitter, Andi Arief mengaku bakal melaporkan Arya Sinulingga, Hasto Kristiyanto, Ali Mochtar Ngabalin, Guntur Romli, PSI, dan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf ke Bareskrim Polri. Dia menyebut mereka sebagai 'pemfitnah'.

"Saya akan geruduk juga dengan baik-baik rumah mereka untuk saya jemput memudahkan tugas polisi. Saya sudah buat tim," tulis Andi Arief lewat Twitter, Minggu (6/1/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Aksi geruduk ini, menurut Andi Arief, sebagai balasan karena rumahnya digeruduk polisi. Dia meminta izin polisi dan mengaku akan menggeruduk dengan baik-baik.

"Kalau saya bisa digerudug, perlakuan sama harus diterima para pemfitnah saya. Itu namanya keadilan. Saya sudah mencatat alamat seluruh rumah pemfitnah saya. Saya mohon izin pak polisi, saya akan geruduk baik-baik dan menyerahkan ke polisi," ungkapnya.

Kabar rumah Andi Arief digeruduk ini sebelumnya disampaikannya sendiri, juga lewat Twitter. Polda Lampung membantah dan menegaskan rumah itu bukan milik Andi Arief lagi.

Apa kata kubu Jokowi? Mereka mengaku tidak takut.



"Kita nggak takut. Dia mau ngapain aja silakan, saya tidak perlu ada persiapan," kata Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin Arya Sinulingga.

Menurut Arya, rencana Arief sebenarnya dilatarbelakangi oleh isu tujuh kontainer surat suara. Isu itu menyebut ada surat-surat suara yang telah dicoblos. Namun pihak polisi dan KPU menyatakan bahwa isu itu hoax belaka. Tim Jokowi-Ma'ruf juga menyatakan isu itu hoax belaka.

"Kita tidak khawatir. Apa yang kita sampaikan benar kok," kata Arya.

Sementara itu, politikus PSI Guntur Romli justru mengungkit Tim Mawar. "Cara yang dipakai Andi Arief seperti Tim Mawar yang menculiknya dulu, apalagi saat ini Andi Arief berkoalisi dengan pimpinan Tim Mawar, jadi dia mau meniru Tim Mawar," kata Guntur.



Isu soal Tim Mawar sendiri sudah berkali-kali dibantah oleh Gerindra. Gerindra mengatakan tidak ada nama Prabowo Subianto dalam putusan pengadilan soal kasus Tim Mawar terkait penculikan aktivis 1998.

Di sisi lain, Ali Mochtar Ngabalin balas menuding Andi Arief sebagai raja hoax. Ali tak khawatir rumahnya digerudung Andi. Dia bahkan menilai penggerudukan itu tak akan benar-benar terjadi. Bila saja rumahnya perlu digerebek oleh polisi, maka Andi Arief dirasa Ali tak perlu membantu.

"Kalau Ratna Sarumpaet adalah ratu hoax, maka Andi Arief itu adalah rajanya, raja pembuat berita bohong," kata Ali. (imk/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads