"Korbannya bernama Ayub usia lima tahun yang merupakan anak pamannya. Bocah ini dibunuh pelaku karena unsur sakit hati terhadap pamannya," kata Kasat Reskrim Polres Siak, AKP M Faisal Ramzani SIK kepada detikcom, Minggu (30/12/2018).
Faisal menjelaskan, peristiwa tersebut berawal pada Jumat (28/12) sore di Desa Perawang Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak. Tersangka mengajak korban Ayub dengan alasan akan bermain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika itu ayah korban tidak lagi di rumah, tengah berada di Pekanbaru. Tersangka menjemput korban ke rumahnya," kata Faisal.
Setelah dijemput, kata Faisal, pelaku menghubungi orang tua korban mengatakan telah menculik anaknya. Mendapat kabar tersebut, ayah korban Asril (42) menghubungi keluarganya untuk memastikan soal aksi penculikan tersebut.
"Dengan komunikasi melalui HP, tersangka meminta tebusan ke pamannya Rp 300 juta jika bocah itu ingin selamat. Bila tidak diberikan, korban akan dibunuh," kata Faisal.
Atas ancaman tersebut, sambungnya, pihak keluarga melaporkan aksi penculikan tadi ke Polsek Tualang. Malam itu juga pihak kepolisian melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku. Pelaku berhasil ditangkap pada Sabtu (29/12).
"Saat ditangkap ternyata tidak bersama korbannya. Dia mengaku telah membunuh korban yang tak lain juga saudara sepepunya sendiri," kata Faisal.
Tim lantas meminta pelaku untuk menunjukkan lokasi pembunuhan korban. Tersangka usai membunuh dengan cara mencekik lantas ditimbun begitu saja dengan tanah.
"Kaki korban saat ditemukan dalam keadaan terikat. Jasad korban selanjutnya dibawa ke RS Polda Riau di Pekanbaru," kata Faisal.
Dari keterangan tersangka, katanya, dia sengaja melakukan hal itu karena unsur sakit hati terhadap pamannya, Asril. Alasannya karena saat dia ingin menikah, pamannya hanya bersedia memberikan bantuan Rp 5 juta.
"Tersangka mengaku sakit hati karena sepupu lainnya dulu saat menikah diberi bantuan dari pamannya mobil dan rumah. Tersangka juga mengaku sakit hari juga karena sering dimarahi dan dihina bodoh," kata Faisal. (cha/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini