"Iya anjing pelacak juga masuk. Ada dua ekor dengan 9 orang pawangnya," ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko kepada detikcom, Kamis (3/1/2019).
Saksikan juga video 'Kisah Tandi dan Anaknya Selamat dari Timbunan Longsor Sukabumi':
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Truno mengatakan keberadaan anjing pelacak untuk mencari korban turut membantu pencarian. Sebab kedua anjing itu memang dilatih khusus untuk mencari jenazah.
"Sejauh ini memang belum ada hasil, tapi kita terus berusaha," ujarnya.
Dia menjelaskan sejauh ini pihaknya terkendala faktor cuaca untuk pencarian menggunakan anjing pelacak. Sehingga perlu menunggu cuaca cerah agar anjing dapat mencari korban dengan mudah.
"Curah hujan kan air, nah air itu membuat kendala. Kecuali kering. Kalau sedang kering, kita bergerak," ucap Truno.
Tim SAR gabungan dan relawan masih melakukan pencarian korban yang tertimbun tanah longsor di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Data paling akhir yang diberikan Kepala BNPB Willem Rampangilei ada 100 jiwa yang tinggal di kampung tersebut. Rumah yang rusak tertimbun 29 unit, korban mengungsi 64 orang, 3 korban luka berat di RSUD Palabuhanratu. Meninggal dunia 13 jiwa, belum ditemukan 20 jiwa.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini