Polisi dari Polsek Kepohbaru dan Satlantas Polres Bojonegoro juga terlihat sibuk mengatur arus kendaraan yang melintasi jalan yang terendam banjir.
Bahkan mereka tak segan mendorong pemotor yang sering mogok saat nekat menerobos banjir. "Kita standby kan anggota agar ikut membantu pengguna jalan dan warga yang butuh bantuan tenaga," jelas Kasatlantas Bojonegoro AKP Aristianto kepada detikcom di lokasi, Jumat (28/12/2018).
Sementara jumlah rumah warga yang terendam banjir sekitar 60 rumah. "Kalau di Desa Karangdinoyo ada sekitar 60 rumah warga yang terendam, kalau sawah ratusan hektar. Selain itu kuburan dan jalan dan halaman sekolah juga turun terendam," kata Kades Karangdinoyo Kasturi kepada detikcom
Menurutnya, banjir ini disebabkan Sungai Gandong sudah mulai dangkal, tanggulnya rendah dan adanya saluran dekat rel kereta api turut Desa Pohwates, kecil, sehingga kerap banjir jika hujan deras.
"Yang jelas penyebabnya karena ada penyempitan saluran di perempatan Desa Pohwates. Sungainya dangkal dan tanggul rendah. Ini di desa kami sudah mulai surut dan mengalir ke desa sebelah," tambahnya.
Kades Kasturi berharap ada solusi dari Pemkab Bojonegoro terhadap problem warga. Apalagi jika terjadi hujan, wilayahnya kerap dilanda banjir.
Hingga kini banjir terus meluber ke dua desa. Yakni Desa Mejuwet dan Desa Pohwates, dengan ketinggian air 30-50 cm.
BPBD Bojonegoro hingga kini belum mendapat laporan dari Kecamatan Sumberejo dan Kepohbaru. Sehingga BPBD masih terus menginventarisir data korban banjir.
"Masih kita data. Karena belum ada data yang masuk dari kecamatan," jelas Pj Kepala BPBD Bojonegoro Nadif Ulfa kepada detikcom.
Tonton juga video 'Menilik Pandeglang dalam Kepungan Air dari Udara':
(fat/fat)