SC: Kongres XV KNPI Sudah Selesai, Haris Pertama Ketum Baru

SC: Kongres XV KNPI Sudah Selesai, Haris Pertama Ketum Baru

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 27 Des 2018 13:44 WIB
Kongres XV KNPI. Foto: dok. Istimewa
Jakarta - Kongres XV Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menyisakan polemik. Ada yang menggugat penetapan Haris Pertama sebagai ketum baru KNPI, dan ingin melanjutkan pemilihan ke tahap dua. Namun Steering Commitee (SC) menyatakan Kongres XV KNPI telah selesai dengan penetapan Haris Pertama sebagai ketum sah.

"Kongres sudah memenuhi syarat karena melalui seluruh rangkaian acara yang telah ditetapkan bersama di forum. Tata tertib persidangan dan pemilihan diikuti secara baik oleh seluruh peserta dan panitia yang dipimpin oleh presidium sidang," ujar Kata SC Kongres XV KNPI Risman Pasigai kepada wartawan, Kamis (27/12/2018).


Penetapan Haris digugat oleh empat orang pimpinan sidang Kongres XV KNPI, yaitu Syahwan Arey, Heru Slana Muslim, Wazir Muhaemin, dan Salman Faisal. Sirajuddin dianggap menyalahi tata tertib kongres dan AD ART KNPI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syahwan dkk menjelaskan perihal keberatannya dalam kronologi jalannya pemilihan ketum KNPI, dalam surat yang ditujukan ke Ketum KNPI demisioner. Awalnya, ada tiga calon ketum, yaitu Haris Pertama, Jackson Kumaat, dan Noer Fajrieansyah. Jackson kemudian mengajukan pengunduran diri sebagai calon ketum.

Namun, kata Syahwan dkk dalam kronologis yang disampaikan, pengunduran diri itu ditolak oleh peserta sidang pemilihan ketum. Dengan penolakan itu, maka dianggap tetap ada tiga calon ketum. Dengan tiga calon ketum, maka tata tertib yang berlaku adalah ketum terpilih jika mendapat suara 50 persen plus satu. Jika tidak, maka dilanjutkan dengan pemilihan tahap kedua. Pemilihan pun digelar.


Total suara yang ada, menurut Syahwan Arey dkk, yaitu 168 suara. Dengan demikian, masih menurut Syahwan Arey dkk, angka kemenangan minimal adalah 85 suara.

Hasilnya, Haris Pertama mendapat 84 suara, sedangkan Noer Fajrie mendapat 82 suara. Menurut Syahwan Arey dkk, satu suara dinyatakan abstain dan satu suara lainnya tidak sah. Bagi Syahwan Arey dkk, hasil tersebut seharusnya mengantar proses pemilihan ke tahapan kedua. Namun, Ketua Pimpinan Sidang Sirajuddin Abdul Wahab menetapkan Haris Pertama sebagai ketum KNPI yang baru. Mereka sudah menyatakan keberatan, namun saat itu tak digubris.

Bagi mereka, Kongres XV KNPI belum selesai. Mereka akan menggelar sidang pleno VI lanjutan untuk melanjutkan pemilihan ketum KNPI.

Risman tak setuju dengan keberatan itu. Bagi Risman pemilihan ketum KNPI sudah sesuai aturan, sehingga hasilnya sah, Haris Pertama terpilih menjadi ketum baru. Kongres XV KNPI dinyatakan sudah selesai.

"Saya rasa ada oknum yang bermain, karena dalam buku Kongres itu tidak ada Tatib Pemilihan yang sudah SC rancang dan serahkan kepada Penyelengara untuk dicetak. Justru kami temukan kejanggalan di lapangan, ada Tatib Pemilihan yang terpisah dari buku kongres, yaitu berupa fotokopi-an yang dibagikan kepada peserta. Itu tidak benar caranya. Inilah yang lagi kami telusuri, siapa pelaku yang menyebar Tatib Pemilihan di luar yang di konsep oleh SC untuk di bahas di komisi, dan kami lagi menelusuri siapa yang mengeluarkan Tatib tersebut dari cetakan buku kongres yang disiapkan SC," papar Risman yang juga Ketua Organisasi DPP KNPI demisioner.


Risman berharap tidak ada lagi pihak yang mencoba memecah belah DPP KNPI. Semangat Kongres XV adalah Penyatuan seluruh OKP, DPD KNPI dan pemuda Indonesia secara umum.

"Sudahilah semua permainan yang menjurus kepada perpecahan KNPI dan pemuda Indonesia. Haris Pertama terpilih di forum kongres yang disepakati oleh forum melalui ketok palu dan pembacaan surat penetapan oleh pimpinan sidang yang disepakati oleh forum, termasuk pimpinan sidang yang memandu acara penutupan kongres, jadi kalau ada yang masalahkan hal tersebut saya kira perlu lagi belajar berorganisasi," ulasnya.

"Karena proses tersebut hanya diikuti dua calon, maka setelah mundurnya Bung Jacko kemudian pimpinan sidang forum menyepakati bersama peserta untuk dilaksanakan pemilihan calon ketua umum yang hanya diikuti dua calon yang tentunya metodenya siapa peraih suara terbanyak, maka itulah yang menjadi pemenang atau menjadi ketua umum. Mari bersama pemuda bersatu untuk Indonesia yang lebih baik," imbuh Risman. (tor/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads