Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Nur Muhyar menjelaskan, kegiatan membasuh kaki ibu ini berasal dari ide komunitas Rock Comunity Kediri (ROCK) dan pemuda yang ingin memperingati Hari Ibu dengan cara beda.
"Mereka ingin memperingati Hari Ibu dengan cara yang beda. Selain unik dan menarik juga dapat memberikan semangat kasih sayang anak kepada ibu," jelas Nur kepada wartawan, Sabtu (22/12/2018) malam.
Acara basuh kaki yang berlangsung di GOR Joyoboyo Kota Kediri ini berlangsung sederhana namun khidmat. 100 pasangan ibu dan anak yang sebelumnya telah dipilih oleh panitia maju ke panggung.
![]() |
Para ibu kemudian diminta duduk di kursi sembari dibasuh kakinya oleh anaknya. Saat mereka mulai membasuh kaki ibu masing-masing, panitia pun mengiringi prosesi itu dengan lagu dan puisi bertemakan ungkapan terima kasih kepada ibu. Para peserta pun larut dalam isak tangis, bahkan ada yang sampai histeris.
Tak hanya para peserta, undangan dan warga yang hadir menyaksikan acara itu pun juga ikut meneteskan air mata karena terharu.
Salah satu peserta bernama Andriani Sapta (40) mengaku meski baru kali ini mengikuti kegiatan basuh kaki ini, ia merasa dapat memberikan sebuah pelajaran hidup bahwa dimanapun anak berada maka kasih sayang ibu selalu ada.
"Ada nilai moral yang diajarkan dalam acara membasuh kaki ibu ini. Salah satunya adalah jangan sia-siakan kasih sayang ibu dengan bermain gadget, handphone. Jangan pernah melupakan perjuangan dan kasih sayang ibu, mulai dari melahirkan, merawat hingga sayangnya dimanapun anak berada," jelasnya.
Usai membasuh kaki ibu, para peserta kemudian saling berpelukan dan meminta maaf. (lll/lll)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini