Mereka turun melalui proyek basemen dibelakang RS Siloam. Di dalam lokasi masih telihat alat berat proyek yang sebagian tertimbun tanah. Selain itu ada genset yang bergeser lebih dari 15 meter.
"Itu coba dilihat penahan dinding baut-baut ada yang lepas. Menjadikan tak kuat menahan tekanan dan lepas hingga akhirnya ambrol," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan di lokasi, Kamis (20/12/2018).
Luki juga terlihat mengambil gambar dengan mengunakan kamera. Ia menunjukan dinding yang lepas kepada tim BPPT dan Ngabalin yang ikut melihat langsung lokasi.
Salah satu tim dari BPPT, Widjo Kongko, menjelasakan kepada rombngan bahwa pihaknya sebelumnya sudah berkeliling di lokasi basemen dan Jalan Raya Gubeng yang ambles.
"Kemarin saya sudah berkeliling di sisi dinding sebelah timur. Ada kemiringan dan tanah ambles kurang lebih 10 meter. Sedangkan air endapan ini jika proyek akan dilanjutkan harus disedot," ujar Widjo.
Widjo juga menjelaskan dari informasi yang dihimpun oleh tim BPPT, pada waktu kejadian ada suara keras yang terdengar. Suara itu berasal dari lepasnya kunci dinding yang terbuat dari baja.
"Suara itu kemarin berasal dari kunci-kunci dinding yang lepas. Hingga berbunyi pung-pung. Sedangkan permukaan air di lokasi juga dangkal," tandasnya.
Tak ada komentar dari Ngabalin. Pria kelahiran Papua itu hanya mendengarkan saja penjelasan dari polisi dan tim BPPT.
Saksikan juga video 'Penjelasan BNPB Soal Amblesnya Jalan Gubeng':
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini