"Kita menangkap pelaku kejahatan di depan mata, lalu kita serahkan kepada polisi. Itu bukan persekusi. Kalau persekusi itu by design. Ini menangkap pelaku bukan direncanakan, tapi kebetulan pelaku terlihat," kata Andi saat dimintai konfirmasi, Minggu (16/12/2018).
Andi mengungkap cerita saat pengurus PD menangkap perusak baliho SBY. Menurut Andi, pelaku tak sendirian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sebuah video penangkapan terduga perusak bendera Partai Demokrat beredar. Video itu memperlihatkan terduga pelaku diinterogasi oleh sejumlah orang yang salah satunya berpakaian biru.
Bagi Kapitra, itu merupakan persekusi. Namun Andi menepis Kapitra.
"Pelaku yang bilang bahwa mereka diperintah untuk merusak baliho SBY dan Demokrat oleh pengurus PDIP. Karena sudah menyangkut nama PDIP, maka cukup bagi kami sebagai data awal. Untuk selanjutnya polisi yang berhak menyimpulkan lewat pemeriksaan. Kami serahkan polisi dan berharap 34 orang lainnya juga ditangkap," ucap Andi.
Andi mengatakan Demokrat memiliki video lengkap keterangan pelaku yang cukup panjang. Partai Demokrat disebutnya tidak over-reaktif semisal mengirim surat protes kepada PDIP.
"Karena bagi kami, info itu masih mentah. Kalau polisi menyimpulkan PDIP terlibat seperti keterangan itu, kami akan resmi menyatakan protes kepada PDIP. Polisi sedang bekerja dan tim investigasi partai juga sedang mengumpulkan data. Kapitra dan Hasto lebih baik jangan bereaksi yang berlebihan. Kita tunggu saja kerja polisi," pungkasnya.
Simak Juga 'Raut Wajah Sedih SBY Melihat Atribut PD Dirusak':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini