"Kita punya satgas untuk memantau itu (praktik nuthuk)," ujar Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, kepada wartawan di Taman Pintar Yogyakarta, Minggu (16/12/2018).
Haryadi mengakui praktik nuthuk memang kerap terjadi saat musim liburan. Nuthuk merupakan istilah yang sering digunakan untuk menyebut aksi pedagang atau tukang parkir yang menaikkan harga dan tarif yang tak wajar, di atas harga pasar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angger wong okeh regane nuthuk, terus engko parkire nuthuk (setiap banyak orang datang harganya nuthuk, terus nanti parkirnya nuthuk), itu akan secara tegas akan kami tertibkan," tuturnya.
Haryadi mengingatkan satgas yang dibentuk pemkot tidak akan pandang bulu. Satgas ini akan secara reguler melakukan pengawasan, dan saat bekerja satgas ini tidak berseragam.
"(Satgas saat melakukan pemantauan) Tidak menggunakan seragam, tidak menggunakan seragam untuk memonitor. Oh ini harganya nggak beres, nah nanti petugas akan datang," jelasnya.
Meski telah ada satgas, namun Haryadi tetap meminta peran serta masyarakat. Jika ada masyarakat atau wisatawan yang mendapati praktek nuthuk, maka diharapkan untuk segera melapor ke petugas.
"Cuma petugas (satgas) itu terbatas. Saya tetap minta dukungan masyarakat melaporkan, (kalau) di Malioboro ya (lapornya) ke UPT," ujar politikus Partai Golkar ini.
"Laporkan saja ke UPT apabila bapak ibu semua yang datang ke Yogyakarta mengalami perlakuan yang tidak baik, tidak wajar dalam membeli sesuatu," pungkas dia. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini