"Ini kejadian luar biasa dan perlu mendapat perhatian serius. Kejadian yang berulang-ulang menunjukkan bahwa ada kegagalan sistematis dalam mengelola masalah KTP elektronik ini," kata Mardani kepada wartawan, Selasa (11/12/2018).
Mardani meminta ada audit menyeluruh terkait temuan e-KTP. Dia tak mau berspekulasi soal permasalahan e-KTP sebelum ada audit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlu audit total dalam masalah ini. Keengganan pemerintah melaksanakan audit perlu dipertanyakan," imbuh politikus PKS itu.
Kasus tercecernya e-KTP yang terbaru terjadi di daerah Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Sebelumnya, ditemukan pula e-KTP tercecer di Serang hingga Bogor.
Di Duren Sawit, e-KTP yang terbuang mencapai 2.005 lembar. Polisi telah memeriksa 10 saksi terkait kasus ini.
Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memastikan 2.005 e-KTP yang tercecer di Duren Sawit sudah kedaluwarsa dan tidak akan mengganggu sistem database Daftar Pemilih Tetap (DPT). Pendataan DPT dalam proses tahapan pemilu akan berjalan normal.
Tjahjo mengatakan siap dipecat jika kasus terkait kartu identitas ini mengganggu pendataan DPT. Dia memastikan kasus tersebut tidak akan berpengaruh terhadap sistem.
"Kalau toh ada yang tidak terdata mungkin dia punya KTP ganda, yang tadi saya sampaikan. Dia sengaja belum punya datanya, ini dijamin nggak akan ada, saya tanggung jawab, saya siap dipecat kalau ada satu nama pun satu data yang tercecer mengganggu konsolidasi ini, saya siap dipecat, dan ini nggak ada hubungannya dengan sistem yang ada," ucap Tjahjo sebelumnya. (gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini