"Kita juga kaget DPR dengarnya, kenapa pekerja-pekerja di daerah-daerah rawan nggak ada pengamanannya? Harusnya ada itu dong. Kita akan tanya lagi kalau ada rapat-rapat dengan Panglima TNI, dengan polisi, kita akan tanya lagi," kata Wakil Ketua Komisi I Asril Hamzah Tanjung di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
"Kok sampai terjadi begitu. Berarti masalah keamanan mereka nggak perhatikan, padahal daerah-daerah rawan. Kita rasanya juga marah itu. Bagaimana coba? Ini siapa yang salah? Kita selama ini percaya itu semua sudah ditangani oleh polisi dan TNI. Ternyata sampai sekarang kok ada begitu? Berarti nggak aman, dong," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asril menyatakan saat ini tengah dilakukan penyelidikan terkait kasus penembakan oleh KKB. Ia menegaskan tidak akan ada negosiasi dengan pelaku penembakan ini.
"Tidak ada, negosiasi dengan siapa? Ini negeri kita, kok. Apa kalian mau Papua dimerdekain gitu? Kita berapa sudah darah-darah di sana, pengorbanan. Setiap jengkal itu negara kita. Nggak ada negosiasi sama siapa, nggak ada, kita amankan negeri kita," tegasnya.
Lebih lanjut Asril menyatakan akan memanggil pihak TNI dalam rapat kerja atau rapat dengar pendapat untuk mencari informasi terkait kasus ini. Ia kembali menegaskan seharusnya ada pengawalan dari pihak TNI dalam kegiatan pembangunan.
"Harusnya begitu. Kalau memang pembangunan itu penting dikawal dong, iya kan? Kenapa ini kok diam-dia orang tahu-tahu mati saja?" ujarnya.
Saksikan juga video 'Menteri PUPR Janjikan Penghargaan bagi Korban Penembakan di Papua':
(azr/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini