"Dalam konteks ini, tentunya Komisi III merasa bahwa keamanan nasional harus kita tingkatkan, karena kami di Komisi III adalah Komisi Hukum dan Keamanan. Tentunya kami dalam rapat dengan kepolisian akan mempertanyakan ini," ujar Desmond di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (4/12/2018).
Rapat dengan Polri rencananya diagendakan pada awal 2019. Sebab, Desmond mengatakan DPR tak lama lagi akan memasuki masa reses.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desmond kemudian berbicara tentang peristiwa pembunuhan itu. Ia menilai hal ini seharusnya menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah.
"Apa wajah pemerintah kita? Apakah tuntutan warga Irian untuk merdeka atau melakukan teror ini dalam rangka memisahkan diri ini karena kita tidak bisa memberikan kesejahteraan yang baik, maka tindakan itu lumrah? Nah, catatan-catatan ini juga berkaitan dengan persoalan pertahanan kita, keamanan kita, respons tentang pemerintahan kita," tutur Desmond.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal sebelumnya menyatakan, pada Sabtu (30/12/2018) terjadi pembunuhan terhadap 31 pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua, tepatnya di Kali Yigi dan Kali Aurak, Kabupaten Nduga, Papua. Pekerja tersebut merupakan karyawan PT Istaka Karya.
Menurut Kamal, KKB Papua awalnya menembak 24 pekerja proyek. Sedangkan 8 pekerja proyek lainnya melarikan diri dan bersembunyi di rumah salah satu anggota DPRD setempat. Namun KKB mendatangi rumah tersebut dan menembak 7 orang pekerja. Satu orang berhasil melarikan diri dan belum diketahui nasibnya.
Aparat gabungan TNI dan Polri belum bisa mencapai lokasi karena jalan menuju lokasi diblokir. Aparat telah bergerak dari Wamena menuju Distrik Yigi. Namun, saat tiba di Kilometer 46, tim bertemu dengan sebuah mobil dari arah Distrik Bua dan menyampaikan agar tim segera balik karena jalan diblokir oleh KKB.
Simak Juga 'Ada Penembakan di Trans Papua, Jokowi Menolak Gentar':
(tsa/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini