"Sementara opsinya masih ada Jakarta dan Surabaya," ujar Ketua KPU, Arief Budiman, di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (30/11/2018).
Arief mengatakan, berdasarkan opsi tersebut, nantinya debat akan dilakukan empat kali di Jakarta dan satu kali di Surabaya. Namun Arief mengatakan hal ini masih dapat berubah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini disebabkan pihaknya masih akan melakukan pengecekan agar nanti tidak ada pihak yang direpotkan karena tempat debatnya kurang terjangkau.
"Kita masih cek lagi ternyata nanti pas di Surabaya itu kena TV yang misalnya tidak punya pasukan banyak di Surabaya jadi merepotkan," kata Arief.
Pemilihan Jakarta dan Surabaya dimaksud agar tahapan debat tak terfokus di Jakarta. Arief mengatakan pada awalnya terdapat tiga opsi tempat.
"Supaya pilpres-nya nanti tidak hanya sentralistis di sini. Awalnya bahkan kita bikin tiga, Sumatera, Jawa, Sulawesi. Tapi ternyata secara teknis itu sangat merepotkan," kata Arief.
Namun Arief mengatakan hal ini akan menimbulkan kerepotan. Baik bagi pasangan calon maupun pendukung masing-masing pasangan.
"Tentu merepotkan bagi pasangan calon, timnya, pendukungnya kan harus menyiapkan ke sana," kata Arief.
"Kedua merepotkan bagi lembaga penyiaran, karena mereka pasti akan distribusi logistik, personel, dan itu merepotkan banyak pihak. Jadinya sudah kita mengerucutkan hanya dua tempat saja, Jakarta dan Surabaya," sambungnya.
Saksikan juga video 'Sandi Ingin Debat Capres Diubah Jadi Urun Rembuk':
(dwia/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini