Kapitra bersama Forum Silaturahmi telah mengajukan surat izin aksi kontemplasi ke Mapolda Metro Jaya. Aksi kontemplasi 212 akan dimulai pada Sabtu (1/12) setelah salat Isya hingga Minggu (2/12) pukul 15.00 WIB.
"Kami ingin mengatakan kami keberatan aksi itu (reuni 212) diselenggarakan. Kami sudah mengajukan surat kepada Kepolisian RI melalui Direktorat Intelkam Polda Metro, akan juga mengadakan aksi yang sama, aksi kontemplasi 212," ujar Kapitra di Mapolda Metro Jaya, Rabu (26/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Mereka siap hadir untuk memberi pencerahan kepada umat Islam bahwa kita berhentilah mengeksploitasi Islam, mempolitisasi agama ini untuk kepentingan politik tertentu," katanya.
Kapitra bersama Forum Silaturahmi juga menilai aksi reuni 212 memiliki banyak kejanggalan dan keanehan. Kejanggalan tersebut adalah reuni 212 sudah keluar dari konsep utama dan esensi dari aksi 212 pada 2016.
"Bagi kami, reuni 212 tidak lebih daripada merayakan kejahatan orang lain yang lagi menjalani hukuman atas kejahatannya. Itu terlalu bagi kami, terlalu kejam bagi kami, sementara kami melihat seolah-olah Islam penuh dendam dan amarah," katanya.
![]() |
"Dan kami melihat itu kampanye terselubung, meskipun Prabowo-Sandi tidak hadir, tetap saja orang melihat bahwa itu sudah memihak," ucapnya.
Baca juga: Sandiaga: Reuni 212 Tak Ada Muatan Politik |
Sementara itu, panitia reuni akbar 212 tidak mempermasalahkan munculnya aksi tandingan yang dinamakan aksi kontemplasi 212 buatan Kapitra. Panitia reuni 212 bahkan bertanya kepada Kapitra berapa jumlah massa yang bisa dihadirkan aksi kontemplasi 212.
"Silakan melakukan acara itu, mau nandingin silakan, kita lihat saja berapa banyak sih yang mereka mau hadirkan? Kita nggak ngurusin yang begitu. Artinya, biarin mau bikin tandingan, mau apa kek, sok, silakan saja," ucap Ketua Panitia 212 Bernard Abdul Jabar di aula DDII, Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (28/11).
Dalam kesempatan yang sama, penanggung jawab acara reuni 212 Slamet Ma'arif yakin aparat kepolisian tidak akan memberikan izin kepada Kapitra untuk menggelar aksi tersebut. Menurutnya, pihak 212 telah lebih dulu mengantongi izin aksi tersebut.
"Kita sudah terlebih dahulu beri pemberitahuan dan urus izin, sehingga kami yakin aparat pun nggak memberikan izinnya untuk aksi besok. Dan kalau mereka buat aksi itu urusan aparat, tapi kami semua barisan 212 di bawah HRS tidak akan terpancing, tidak akan tergembosi acara itu, pada akhirnya orang akan tahu, kita siapa dan dia siapa," ucap Slamet.
Namun, meski polisi belum mengeluarkan izin untuk aksi tandingan yang diajukan Kapitra, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menegaskan polisi tetap bersedia mengamankan aksi tersebut.
"Yang terpenting polisi akan mengamankan aksi ini, kegiatan ini. Kami berharap masyarakat melakukan yang sama, kami sama-sama untuk menjaga Jakarta," kata Argo di kantornya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (28/11).
Argo mengaku belum melihat surat pengajuan izin aksi kontemplasi 212 yang diajukan Kapitra. "Kami belum lihat ya surat pemberitahuannya," ujar Argo. (nvl/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini