"Beberapa pekan ini memang kan curah hujan cukup tinggi. Seperti biasa, jalan di Banyuasin banyak yang hancur," ujar salah seorang warga, Andes Damawan, kepada detikcom, Selasa (27/11/2018).
Jalan hancur ini berada di jalan milik pemda Banyuasin di Muara Padang, tak jauh dari pusat Kota Palembang, yakni hanya sekitar 1-2 jam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jalan rusak sendiri saat ini diperkirakan sepanjang 4-5 kilometer. Jalan sulit diakses kendaraan karena mulai berlumpur dan memiliki kedalaman hingga 30 sentimeter lebih.
"Sepanjang 4-5 km hancur. Kalau sekarang karena musim hujan tidak bisa lewat, tapi kalau panas 2 atau 3 hari saja bisalah, dan Itu tergantung jalannya. Karena kedalaman sudah lebih dari 30 sampai 50 sentimeter," kata warga Jalur 18, Banyuasin ini.
Jalan itu, lanjut Andes, diketahui menjadi akses utama puluhan desa dan mayoritas adalah petani kelapa, sawah, dan kelapa sawit. Tapi ada pula nelayan di Sungai Musi.
"Sekarang masyarakat kalau mau keluar-masuk harus lewat jalur Sungai Musi. Ini kalau untuk membawa hasil panen pasti rugi, ongkos lebih mahal dan harga dari hasil panen juga sedang turun," katanya.
"Jalan itu memang jalan tanah, tapi ada 40-an desa yang lewat jalan itu. Kalau ini rusak, otomatis aktivitas masyarakat jadi terhambat," tutupnya. (ras/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini