Dukung PMP Dihidupkan, F-Gerindra: Pemerintah Gagal Jaga Keharmonisan

Dukung PMP Dihidupkan, F-Gerindra: Pemerintah Gagal Jaga Keharmonisan

Marlinda Oktavia Erwanti - detikNews
Senin, 26 Nov 2018 17:46 WIB
Nizar Zahro. Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Kemendikbud berencana mengembalikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Anggota Komisi X Fraksi Gerindra DPR RI mendukung langkah Kemendikbud itu.

"Mengenai pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) yang akan dimasukkan dalam mata pelajaran sekolah pada prinsipnya kami mendukung segala hal yang sifatnya baik," kata Anggota Komisi X dari Fraksi Gerindra, Moh Nizar Zahro kepada wartawan, Senin (26/11/2018).


Nizar menilai saat ini pemerintah gagal menjaga keharmonisan bangsa. Oleh sebab itu, dia melanjutkan, menghidupkan mata pelajaran PMP ini merupakan langkah yang tepat untuk kembali menguatkan Pancasila dan keharmonisan bangsa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebab saat ini pemerintah gagal dalam menjaga kehormanisan bangsa," ujarnya.

"Karena itulah bila pemerintah ingin agar Pendidikan Moral Pancasila (PMP), hendaknya benar-benar dioptimalkan. Pancasila bukan hanya sebagai wacana dan ideologi semata. Tetapi harus terimplikasi dalam kehidupan sehari-hari," imbuh Nizar.


Nizar berharap, dengan dihidupkannya PMP, akan lahir pancasilais yang benar-benar berkomitmen terhadap keummatan dan kebangsaan. Apalagi jika pelajaran tersebut diajarkan sejak dini.

"Bahkan penanaman moral Pancasila sejak dini, bisa memberikan pengaruh psikis kepada siswa-siswa sehingga nantinya ketika mereka dewasa dan masuk di perguruan tinggi tidak mudah untuk terdoktrin oleh ideolgi-ideologi komunis dan liberal," kata Nizar.

"Ideologi-ideologi luar hanya dijadikan oleh mereka sebagai komparasi dan pengetahuan saja. Sebab bila tidak mengetahui ideologi tersebut, kita tidak akan tahu mana kelemahan kelemahannya," sambung dia.

Sebelumnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana mengembalikan mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Mata pelajaran zaman orde baru itu dianggap penting untuk menguatkannya nilai Pancasila.

"PMP kita akan kembalikan lagi karena ini banyak yang harus dihidupkan kembali, bahwa Pancasila ini luar biasa buat bangsa kita, itu mungkin yang akan kita lakukan," kata Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan, Supriano usai upacara peringatan hari guru di gedung Kemendiknas, Jakarta Pusat, Senin (26/11/2018).

Dia mengatakan rencana itu masih dalam pembahasan. Belum jelas apakah ada pengurangan atau penambahan materi PMP yang baru dengan yang pernah dipakai sebelumnya.

"Ini masih dibahas, kita akan bahas," ujarnya. (mae/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads