"Anak saya bilang 'saya dijual' pakai bahasa isyarat," kata ayah korban, Agus, saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar, Senin (26/11/2018).
Dia mengatakan, saat berada dalam penguasaan pelaku, anaknya terus dicekoki narkoba. Bahkan kadang kala NT dipaksa mengkonsumsi barang haram itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NT adalah anak ketiga dari sembilan bersaudara. Selama dalam penguasaan pelaku, handphone milik NT pun dipegang pelaku. Hingga pada suatu waktu, saat pelaku tengah tertidur, NT mengambil handphone miliknya dan menelpon saudaranya untuk minta tolong.
Karena kesulitan berbicara, NT hanya mengirimkan lokasinya kepada saudaranya itu. Dari sana, polisi akhirnya mengetahui keberadaan korban dan pelaku.
"Selama sama pelaku ini, dia dikuncikan di dalam ruangan. Dia juga dipukul karena ada luka lebam di paha," kata dia.
NT sempat meminta untuk tidak terus menghubunginya di handphone karena takut akan terus dianiaya oleh pelaku.
Berdasarkan pantauan di RS Bhayangkara Makassar, NT masih berada di ruang perawatan di gedung Maleo. Beberapa polisi dan keluarga berjaga di sekitar kamar korban. Korban terlihat terbaring di atas kasur dan memberikan keterangan lewat penerjemah bahasa isyarat. (fiq/asp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini