"Tentu itu sederhana sebenarnya. Itu bagaimana penempatan CCTV, perlu bantuan dari Pemda DKI untuk penempatan CCTV. Tahun lalu, saya ke Jordan, di sana setiap 15 meter ada CCTV," kata Syafruddin saat launching aplikasi tilang elektronik di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (25/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya baru saja kembali dari konvensi Asia-Pasifik, di sana diputuskan masyarakat dunia sudah tidak boleh dibedakan antara kepentingan negara dan kepentingan publik. Karena, kalau diistilahkan, kehadiran negara di tengah masyarakat harus hadir jangan hanya lips service, retorika terus," ujarnya.
Syafruddin juga mengaitkan penerapan tilang elektronik ini dengan visi Indonesia pada 2045. Menurutnya, saat itu Indonesia masuk dalam lima negara terbesar di dunia dari semua aspek.
Mantan Wakapolri itu mengatakan ada 14 aplikasi layanan publik yang antre untuk diluncurkan hingga Desember mendatang. Targetnya ada 100 aplikasi yang diluncurkan sebelum pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla usai.
"Kita harap sebelum pemerintahan selesai di 2019 ada 100 mal pelayanan publik, itu untuk mendekatkan negara dengan kepentingan publik," pungkasnya. (abw/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini