Disampaikan NATO dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (24/11/2018), bahwa tentara AS ini tewas dalam insiden yang terjadi pada Sabtu (24/11) waktu setempat. Identitas tentara yang tewas tidak diungkap ke publik.
Misi Resolute Support NATO yang menaungi tentara-tentara AS di Afghanistan belum merilis detail soal penyebab kematiannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, seorang tentara AS lainnya tewas dalam 'serangan orang dalam', yang beberapa waktu terakhir mengguncang tentara asing yang ditugaskan untuk melatih dan membantu militer Afghanistan.
Tentara AS bernama Brent Taylor itu tewas ditembak dalam 'serangan orang dalam' di Kabul pada 3 November lalu.
Jauh sebelum itu, atau tepatnya pada Oktober lalu, dua serangan serupa terjadi di Herat dan Kandahar. Serangan di Kandahar terjadi saat digelar rapat keamanan tingkat tinggi yang juga dihadiri Jenderal Scott Miller yang merupakan Komandan AS di Afghanistan dan pejabat top NATO.
Miller selamat tanpa luka-luka dari serangan itu, namun seorang Kepala Kepolisian setempat tewas.
Tercatat lebih dari 2.200 tentara Amerika tewas dalam misi di Afghanistan sejak tahun 2001, saat invasi pimpinan AS melengserkan rezim Taliban. Jumlah tentara AS yang tewas di Afghanistan telah berkurang drastis sejak akhir tahun 2014 saat militer Afghanistan mengambil alih kendali keamanan dari pasukan NATO.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini