"Awalnya kedua pelaku ini berpura-pura mendapatkan bayi di mobil Nofril. Tapi, dari hasil penyelidikan kita, bayi tersebut merupakan hasil hubungan kedua tersangka," kata Kapolres Siak Ahmad David kepada wartawan, Rabu (21/11/2018).
Kasus pembunuhan bayi tak berdosa ini, kata Ahmad, bermula ketika tersangka Nofril mengaku menemukan bayi dalam mobilnya pada Jumat (16/11) lalu. Dia mengaku ada orang yang meletakkan bayi dalam mobil Innova-nya saat dia berada di SPBU di Kecamatan Minas, Siak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nofril melaporkan penemuan bayi itu ke Polresta Pekanbaru. Di hadapan polisi, dia mengarang cerita bahwa di mobilnya ada yang meletakkan bayi yang dalam keadaan meninggal," kata Ahmad.
Atas laporan tersebut, pihak kepolisian melakukan penyelidikan ke SPBU tersebut. Berdasarkan hasil rekaman CCTV, tidak ada orang yang memasukkan sesuatu ke dalam mobilnya. Akhirnya kasus ini pun terkuak.
"Hasil penyelidikan kita, diketahui bayi itu hasil hubungan gelap dengan kekasihnya. Kekasih tersangka, Fatiya, kita tangkap di perumahan di Kecamatan Rumbai, Pekanbaru," kata Ahmad.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Fatiya mengakui bahwa itu bayinya yang baru lahir. Saat lahir, bayi tersebut dalam kondisi hidup, yang dilahirkan di dalam kamar mandi. Bayi yang baru lahir itu pun menangis, tapi Fatiya malah menutupnya dengan kain hingga tewas.
"Setelah itu, bayi dimasukkan Fatiya ke tas warna hitam. Bayi tersebut dia serahkan kepada Nofril," kata Ahmad.
"Laporan Nofril, yang menemukan bayi dalam mobilnya, hanya rekayasa saja. Sekarang keduanya sudah kita tahan untuk proses lebih lanjut," tutup Ahmad. (cha/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini