"Ya sebenarnya tidak ada masalah. Sesuai statement saya sebelumnya bahwa LSI tidak me-ranking kadar keulamaan, tapi kami memotret efek elektoral dari para ulama dengan parameter tersendiri," kata Rully saat dimintai tanggapan detikcom, Jumat (16/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perihal FPI tidak menyukai survei LSI, "Kami tidak mempermasalahkan soal itu. Yang terpenting kami memberikan kajian ilmiah ter-update terkait dengan pilpres. Biar publik yang menilai seberapa penting survei kami untuk kepentingan umum dan akademis," ujar Rully.
Sebelumnya, Munarman menganggap survei LSI Denny JA soal pengaruh sejumlah ulama di Indonesia sebagai modus adu domba. Munarman lalu mengimbau seluruh anggota dan simpatisan FPI tidak menyampaikan pernyataan kontroversial mengenai hasil survei itu.
"Kepada jajaran pengurus serta simpatisan FPI serta pencinta HRS (Habib Rizieq Syhab), jangan mau masuk jebakan soal peringkat buatan LSI tersebut. Jangan mau dipancing untuk membuat pernyataan kontroversi tentang survei LSI. Apalagi HRS dibanding-bandingkan dengan ulama lainnya," kata Munarman melalui pesan WhatsApp, Jumat (16/11).
Munarman juga sempat menyebut survei LSI dibayar. Menurutnya, hasil survei LSI sesuai dengan kemauan yang membayar.
"LSI (kok) didengerin. Survei berbayar itu, hasil sesuai yang order," kata kuasa hukum FPI Munarman saat dimintai tanggapan, Rabu (14/11).
Berdasarkan survei LSI Denny JA, pengaruh Habib Rizieq merosot karena masalah hukum. Pengaruh Habib Rizieq, merujuk pada survei itu, kalah dari sejumlah ulama lain, di antaranya Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, dan Ustaz Yusuf Mansur.
Simak Juga 'Inilah 5 Ulama Paling Berpengaruh di Indonesia Versi LSI':
(zak/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini