"Kepada jajaran pengurus serta simpatisan FPI serta pencinta HRS (Habib Rizieq Syihab), jangan mau masuk jebakan soal peringkat buatan LSI tersebut. Jangan mau dipancing untuk membuat pernyataan kontroversi tentang survei LSI. Apalagi HRS dibanding-bandingkan dengan ulama lainnya," kata Munarman dalam keterangan yang disampaikan secara tertulis, Jumat (16/11/2018).
"(Survei LSI Denny JA) ini salah satu modus adu domba dan modus setan dalam melancarkan sifat hasad dan hasudnya," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ranking Ulama Versi LSI Denny JA |
Munarman menuturkan Habib Rizieq bukan ulama yang mengejar peringkat dalam survei. Habib Rizieq, sambung dia, hanya mengejar peringkat di mata agama.
"FPI dan HRS hanya mencari peringkat di sisi Allah SWT. Percuma saja masuk peringkat survei buatan manusia tapi justru tidak masuk dalam peringkat di sisi Allah SWT. Jadi bagi kita tidak penting soal hasil survei tersebut," ucap Munarman.
Berdasarkan survei LSI Denny JA, pengaruh Habib Rizieq merosot karena masalah hukum. Pengaruh Habib Rizieq, merujuk pada survei itu, kalah dari sejumlah ulama lain, di antaranya Ustaz Abdul Somad, Ustaz Arifin Ilham, dan Ustaz Yusuf Mansur.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar, menyatakan hasil survei mengenai peringkat pengaruh ulama sesuai dengan data yang didapatkan dari lapangan.
"Jika dianggap ini survei bayaran, itu kan persepsi dari pihak FPI. Dari track record LSI, kita selalu konsisten dengan data yang terpotret," kata Rully.
Rully menyebut kontroversi terkait hasil survei LSI Denny JA tak bisa dihindari. Namun, dia menegaskan, LSI punya reputasi dan rekam jejak LSI sebagai lembaga survei bisa ditelusuri.
"Kontroversi akan selalu hadir. Tapi reputasi sebesar LSI tidak main-main dengan angka survei. Masyarakat juga bisa cek reputasi hasil penelitian kami sejak 2004," tegas Rully.
Saksikan juga video 'LSI: Capres Jangan Lagi Main dengan Isu Pemecah Belah':
(zak/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini