"Nggak menyinggung mereka kok minta maaf, begimana. Kecuali saya menyinggung. Saya nggak menyinggung siapa-siapa," tegas Ma'ruf di Kediaman Ma'aruf Amin, Jalan Situbondo Nomor 12, Jakarta Pusat, Rabu (14/11/2018).
Ma'ruf menyebut pernyataan 'budek-buta' bukan soal fisik. Dia kembali menjelaskan maksud sebenarnya dari diksi 'budek-buta' yang dipakainya saat mengkritik orang yang tidak bisa melihat prestasi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wapres Jusuf Kalla (JK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Melihat Aksi Warga Tuna Netra Turun ke Jalan |
Penyandang disabilitas yang tergabung dalam Forum Tunanetra Menggugat menyesalkan pernyataan Ma'ruf. Menurut mereka, pernyataan tersebut mencederai perjuangan kaum disabilitas di tengah masyarakat.
Ketua Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia, Yudi Yusfar, menyesalkan pernyataan yang menyamakan penyandang disabilitas dengan pihak-pihak yang tidak bisa melihat dan mendengar keberhasilan Jokowi.
Mereka ingin Ma'ruf meminta maaf kepada penyandang disabilitas di tanah air. Pihaknya memberikan batas waktu 10 hari sejak penyataan sikap ini disampaikan.
"Kami meminta Kyai Ma'ruf Amin menarik penyataan itu atau meminta maaf secara langsung. Kami beri waktu 10 hari sejak hari ini. Kalau tidak ada iktikad baik, kami akan mengambil langkah lebih lanjut," ujar Yudi.
Saksikan juga video 'Soal Diksi Budek-Buta Ma'ruf Amin, Akankah Minta Maaf?':
(gbr/elz)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini