Guna mengisi kekosongan jabatan tersebut, sudah ada tiga orang yang silih berganti dengan status Penjabat (Pj) dan Pelaksana Harian (Plh) Sekda. Anggota DPRD Kota Bandung Folmer Silalahi mengatakan pemerintah harus secepatnya menentukan Sekda definitf. Sebab tiga pergantian tersebut membuat posisi seorang sekda memiliki waktu sedikit untuk beradaptasi membawahi 11 bidang yang ada.
"Kita tidak akan intervensi siapanya (sekda), tapi kita akan intervensi agar secepatnya dilantik sekda definitif," ujar Folmer di Gedung DPRD Kota Bandung, Senin (12/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Folmer mempersilakan Oded mengganti Benny atau mengajukan nama lain sebagai sekda. Terpenting, kata dia, proses tersebut sesuai aturan dan bisa segera dilantik.
Bagi dewan, Folmer menjelaskan, siapa pun yang mengisi posisi sekda tidak akan berpengaruh. Sebab, menurutnya, kerja sama yang dilakukan DPRD dan Pemkot Bandung bukan dari sisi personal, tapi secara kelembagaan.
"Yang jelas ketika sekda sudah ditetapkan, kami berharap bisa langsung beradaptasi dengan segala persoalan di pemerintahan dan permasalahan Kota Bandung," ujar Folmer.
Sejak ditinggal Yossi Irianto, posisi sekda Kota Bandung diisi oleh tiga orang dengan status Pj dan Plh. Ketiganya adalah Dadang Supriatna (Pj), Evi S Shaleha (Plh) dan Ema Sumarna (Plh).
Sejak kepemimpinan Ridwan Kamil-Oded M Danial telah disepakati nama Benny Bachtiar untuk menjadi sekda. Dalam perjalanannya, Oded yang naik menjadi wali kota Bandung menangguhkan hal tersebut dan mengganti Benny dengan Ema Sumarna.
Hingga kini status sekda Kota Bandung masih tarik ulur. Kemendagri dan Pemprov Jabar menghendaki Oded segera melantik Benny, sementara Oded tetap menempuh jalur formal untuk melantik Ema sebagai orang nomor tiga di Pemkot Bandung. (tro/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini