"Ketika saya beda dengan Anda dalam hal yang sebenarnya tidak ideologis, yakni kesediaan saya menjadi lawyer Jokowi-Ma'ruf, bisakah kita tetap baik antar-sesama dan saling menghormati seperti Mohammad Natsir dengan DN Aidit?" ujar Yusril dalam keterangan tertulis, Sabtu (10/11/2018).
Dalam sejarahnya, Natsir dan Aidit memiliki pandangan atau ideologi yang berbeda. Natsir memiliki ideologi Islam, sedangkan Aidit dengan pemikiran komunis. Keduanya pernah berdebat sengit. Meski begitu, perbincangan menjadi cair ketika Aidit membawakan secangkir kopi untuk Natsir seusai debat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kejutan Lanjutan dari Yusril Ihza Mahendra |
"Bisakah kita menghentikan segala macam hujatan hanya karena kita beda dalam menentukan pilihan dan beda dalam strategi politik?" kata Yusril.
Sebelumnya, keputusan Yusril menjadi kuasa hukum pasangan nomor urut 01 itu diambil setelah bertemu dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir. Yusril menyatakan dirinya tak dibayar.
"Saya memutuskan untuk setuju dan menjadi lawyer-nya kedua beliau itu. Pak Erick mengatakan bahwa jadi lawyer Pak Jokowi dan Kiai Ma'ruf ini prodeo alias gratis tanpa bayaran apa-apa. Saya bilang saya setuju saja," ujar Yusril, Senin (5/11).
Saksikan juga video ' Blak Blakan Yusril Ihza: Dulu Prabowo Kini Jokowi ':
(dkp/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini