Pantau Pesawat Pengebom Rusia-China, Jepang Kerahkan Jet Tempur

Pantau Pesawat Pengebom Rusia-China, Jepang Kerahkan Jet Tempur

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Des 2025 16:46 WIB
Pantau Pesawat Pengebom Rusia-China, Jepang Kerahkan Jet Tempur
Pesawat pengebom Tu-95 milik Rusia (dok. Russian Defence Ministry/Handout via Reuters)
Tokyo -

Jepang mengerahkan sejumlah jet tempur untuk memantau pergerakan sejumlah pesawat pengebom Rusia dan China yang melakukan patroli gabungan di sekitar negara tersebut. Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara Tokyo dan Beijing.

Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (10/12/2025), mengatakan bahwa dua pesawat pengebom strategis Tu-95, yang berkemampuan nuklir, milik Rusia terbang dari Laut Jepang menuju ke Laut China Timur untuk bertemu dengan dua pesawat pengebom H-6 milik China.

Total empat pesawat pengebom Rusia dan China itu, sebut Kementerian Pertahanan Jepang dalam pernyataan pada Selasa (9/12) tengah malam, melakukan "penerbangan jarak jauh secara bersama-sama" di atas Pasifik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan bahwa empat jet tempur J-16 milik China kemudian bergabung dengan pesawat-pesawat pengebom itu, saat mereka melakukan penerbangan pulang-pergi antara pulau Okinawa dan Miyako di wilayah Jepang.

ADVERTISEMENT

Selat Miyako, yang berada di antara kedua pulau tersebut, diklasifikasikan sebagai perairan internasional.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Jepang juga mengatakan bahwa pihaknya mendeteksi aktivitas Angkatan Udara Rusia secara bersamaan di Laut Jepang, yang terdiri atas satu pesawat peringatan dini A-50 dan dua jet tempur Su-30.

Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, mengatakan dalam sebuah unggahan via media sosial X pada Rabu (10/12) bahwa operasi gabungan Rusia dan China itu "jelas dimaksudkan sebagai aksi pamer kekuatan terhadap negara kita, yang merupakan kekhawatiran serius bagi keamanan nasional kita".

Koizumi menegaskan bahwa jet-jet tempur Jepang telah "menerapkan secara ketat langkah-langkah identifikasi pertahanan udara".

Sementara itu, kantor berita Rusia, yang mengutip Kementerian Pertahanan Moskow, melaporkan bahwa operasi penerbangan bersama Rusia dan China di dekat Jepang berlangsung selama delapan jam.

Dalam insiden terpisah pada Selasa (9/12) waktu setempat, militer Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa tujuh pesawat militer Rusia dan dua pesawat militer China memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Korea (KADIZ). Seoul menyampaikan protes resmi kepada atase pertahanan Moskow dan Beijing.

"Militer kami akan terus merespons secara aktif pesawat-pesawat negara tetangga di dalam KADIZ sesuai dengan hukum internasional," tegas Direktur Jenderal Biro Kebijakan Internasional pada Kementerian Pertahanan Korsel, Lee Kwang Suk, dalam pernyataan pada Rabu (10/12), seperti dilansir AFP.

Peningkatan aksi militer China di dekat Jepang ini menyusul komentar Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi, bulan lalu, soal Tokyo dapat merespons setiap aksi militer Beijing terhadap Taiwan yang juga mengancam keamanan Jepang. Komentar itu menuai kemarahan China.

Tonton juga video "Detik-detik Jet Tempur India Jatuh saat Atraksi di Dubai"

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads