Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Banyuwangi Eka Muharram mengatakan, dari jumlah tersebut ada empat kecamatan yang daerahnya rawan terjadi banjir bandang. Kecamatan itu adalah, Kecamatan Wongsorejo, Kalipuro, Banyuwangi kota, Licin dan Kecamatan Songgon.
"Wilayah tersebut rawan banjir bandang karena dialiri sungai besar yang hulunya berada di lereng Gunung Raung dan Gunung Ijen," ujar EKa kepada detikcom, Rabu (7/11/2018).
Ketika terjadi hujan lebat dan terjadi tanah longsor di hulu sungai, maka material lumpur, batu dan kayu berpotensi besar akan masuk ke sungai yang aliranya melewati empat kecamatan tersebut. Untuk itu, kata Eka, BPBD telah menyosialisakan akan bahaya banjir bandang ini kepada masyarakat yang daeranya berada di aliran sungai besar tersebut.
"Ada di 11 kecamatan yang dialiri biasanya oleh sungai-sungai yang besar. Kemudian untuk longsor masing-masing memiliki katagori yang berbeda. Ada beberapa kecamatan, mulai Kecamatan Wongsorejo berpotensi Banjir bandang, Kalipuro longsor berpotensi banjir badang, Banyuwangi berpotensi banjir bandang, licin berpotensi banjir bandang," kata Eka.
Eka menambahkan, selain ancaman banjir, sejumlah Kecamatan berada di wilayah pegunungan juga rawan tanah lonsgor, diantaranya, Kecamatan Kalibaru, Songgon, Licin, Glenmore dan Kecamatan Kalipuro.
"Daerah tersebut rawan tanah longsor karena banyak perbukitan yang mempunyai kemiringan cukup curam," pungkasnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG wilayah Banyuwangi saat ini mulai memasuki musim peralihan dari musim kemarau ke musim penghujan. Meski begitu, menurut BMKG Banyuwangi intensitas hujan di wilayah Banyuwangi masih dalam kategori ringan hingga sedang.
Selain itu, wilayah yang mulai diguyur hujan masih berada di kisaran 10 persen saja. BMKG memperkirakan, musim hujan baru akan merata terjadi pada awal Bulan Desember 2018 mendatang. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini