Penasihat Erdogan Sebut Jasad Khashoggi 'Dilarutkan' Usai Dimutilasi

Penasihat Erdogan Sebut Jasad Khashoggi 'Dilarutkan' Usai Dimutilasi

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Nov 2018 19:23 WIB
Jamal Khashoggi (Dok. Facebook Jamal Khashoggi via NDTV)
Istanbul - Seorang penasihat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi 'dilarutkan' setelah dibunuh dan dimutilasi. Hal ini disampaikan setelah seorang pejabat senior Turki sebelumnya melontarkan indikasi bahwa jenazah Khashoggi dihancurkan dalam zat asam.

Indikasi itu disampaikan seorang pejabat senior Turki yang tidak bisa disebut namanya kepada media ternama Amerika, The Washington Post. Pejabat senior itu menyebut otoritas Turki sedang menyelidiki teori bahwa jenazah Khashoggi dihancurkan dalam zat asam.


Diketahui bahwa jenazah Khashoggi hingga kini masih belum ditemukan. Otoritas Turki telah secara resmi menyatakan Khashoggi tewas dicekik di Konsulat Saudi di Istanbul dalam pembunuhan berencana, lalu jenazahnya dimutilasi dan dibuang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sekarang melihat bahwa tidak hanya dimutilasi, mereka memusnahkan jenazahnya dengan melarutkannya," sebut Yasin Aktay, penasihat Erdogan, kepada surat kabar lokal Turki, Hurriyet dan dilansir AFP, Jumat (2/11/2018). Aktay yang juga pejabat Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa di Turki ini, diketahui merupakan teman dekat mendiang Khashoggi.

"Menurut informasi terbaru yang kami dapatkan, alasan mereka memutilasi jenazahnya adalah lebih mudah untuk dilarutkan," ungkap Aktay. Tidak disebut lebih lanjut sumber informasi yang mendasari pernyataan ini.


"Mereka berniat memastikan tidak ada tanda-tanda jenazah tersisa. Ini yang dipahami dari pernyataan jaksa," ucap Aktay. "Membunuh orang yang tidak bersalah adalah sebuah kejahatan, perlakuan dan apa yang dilakukan terhadap jenazahnya menjadi kejahatan lainnya dan sungguh sikap tidak menghargai," imbuhnya.

Dituturkan seorang pejabat senior Turki dalam wawancara dengan The Washington Post bahwa bukti biologis ditemukan oleh penyidik Turki di area taman di kompleks Konsulat Saudi. Temuan ini mengindikasikan bahwa jenazah Khashoggi dibuang tidak jauh dari tempat dia dihabisi.

Bukti biologis ini menjadi dasar penyidik Turki dalam menyelidiki apakah jenazah Khashoggi yang dimutilasi, telah dihancurkan dalam zat asam di halaman Konsulat Saudi atau di dekat kediaman resmi Konsul Jenderal (Konjen) Saudi. "Jenazah Khashoggi tidak perlu dikubur," sebutnya..


Diketahui bahwa Khashoggi (60) yang mengasingkan diri dari Saudi dan tinggal di AS ini, kerap menulis artikel kolom untuk The Washington Post yang isinya kritis terhadap Kerajaan Saudi dan putra mahkotanya, Pangeran Mohammed bin Salman.

Otoritas Saudi tidak konsisten dalam memberikan pertanyaan terkait kasus Khashoggi. Dari yang awalnya menyangkal tahu soal keberadaan Khashoggi hingga akhirnya mengakui Khashoggi tewas dalam perkelahian di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pernyataan lanjutan dari Jaksa Agung Saudi Saud al-Mojeb yang mengakui Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana, mementahkan pernyataan sebelumnya.

(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads