Bicara ke Pejabat AS, Putra Mahkota Saudi Sebut Khashoggi 'Berbahaya'

Bicara ke Pejabat AS, Putra Mahkota Saudi Sebut Khashoggi 'Berbahaya'

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 02 Nov 2018 14:05 WIB
Pangeran Mohammed bin Salman (Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS)
Washington DC - Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) dilaporkan pernah melontarkan hinaan untuk wartawan Jamal Khashoggi dalam pembicaraan via telepon dengan sejumlah pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Dilaporkan The Washington Post seperti dilansir Anadolu Agency, Jumat (2/11/2018), saat berbicara via telepon dengan sejumlah pejabat AS, MBS dilaporkan menyebut Khashoggi sebagai 'Islamis berbahaya'.

The Washington Post menyebut bahwa pernyataan keras soal Khashoggi itu disampaikan MBS saat berbicara via telepon dengan Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton dan penasihat senior kepresidenan AS, Jared Kushner, yang juga menantu Trump.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembicaraan dilakukan sebelum otoritas Saudi mengakui Khashoggi tewas dibunuh di Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.


Disebutkan The Washington Post bahwa MBS yang secara de-facto memimpin Saudi, berupaya menggambarkan sosok Khashoggi sebagai anggota Ikhwanul Muslimin, kelompok Islamis dari Mesir yang banyak dikritik oleh anggota pemerintahan Trump termasuk Bolton.

Seorang pejabat Saudi menyangkal komentar keras semacam itu pernah dilontarkan MBS.

Diketahui bahwa Khashoggi (60) yang mengasingkan diri dari Saudi dan tinggal di AS ini, kerap menulis artikel kolom untuk The Washington Post yang isinya kritis terhadap Kerajaan Saudi dan putra mahkotanya.

Terkait kasus Khashoggi, otoritas Saudi tidak konsisten dalam memberikan pertanyaan. Dari yang awalnya menyangkal tahu soal keberadaan Khashoggi hingga akhirnya mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam perkelahian di Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.


Pernyataan lanjutan dari Jaksa Agung Saudi, Saud al-Mojeb, pekan lalu yang mengakui Khashoggi tewas dalam pembunuhan berencana, mementahkan pernyataan sebelumnya. Namun keberadaan jenazah Khashoggi dan siapa yang memberi perintah pembunuhan belum juga diungkap.

Informasi soal jenazah Khashoggi didapat dari seorang pejabat senior Saudi yang menyebut jenazah Khashoggi diserahkan kepada seorang 'lokal kooperator' untuk dibuang. Namun dalam pernyataan terbaru pada Rabu (31/10), kantor Ketua Jaksa Penuntut Umum Istanbul menyebut Khashoggi dicekik hingga tewas -- dalam pembunuhan berencana -- lalu jenazahnya dimutilasi dan dibuang.

Belum ada tanggapan resmi dari otoritas Saudi atas pernyataan terbaru jaksa Istanbul itu.


Simak Juga 'Putra Mahkota Saudi Janji Hukum Pembunuh Khashoggi':

[Gambas:Video 20detik]

(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads