Meriahnya Tradisi Sehari Semalam Bedah Bendung Gembiro Pekalongan

Meriahnya Tradisi Sehari Semalam Bedah Bendung Gembiro Pekalongan

Robby Bernardi - detikNews
Kamis, 01 Nov 2018 17:51 WIB
Bedah Bendung Gembiro Pekalongan. Foto: Robby Bernardi/detikcom
Pekalongan - Ada sebuah tradisi yang unik di Kabupaten Pekalongan yang digelar hari ini yaitu Bedah Bendung Gembiro. Bendungan Gembiro yang merupakan bangunan Belanda 1830 tersebut terletak di Desa Krandon, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan.

Saat acara bedah bendungan, warga beramai-ramai mendatangi sungai dari hulu sampai hilir untuk menjala ikan. Bedah bendungan merupakan pembukaan pintu bendungan yang dilakukan selama sehari semalam. Selain bertujuan untuk membersihkan bendungan dan normalisasi bendungan, juga dilakukan panen raya ikan tawar. Di awal tahun sebelumnya Pemkab Pekalongan menyebar sekitar 500 ribu benih ikan berbagai jenis.

"Ini adalah ritual tahunan, namanya bedahan Bendung Gembiro. Setiap tahun kita kuras untuk normalisasi dan kita keruk lumpurnya," kata Asip Kholbihi, Bupati Pekalongan Usai membuka Pintu Bendungan Gembiro, Kamis (1/11/2018) .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bedah bendungan ini menurut Asip juga untuk mengkampanyekan gemar makan ikan pada masyarakat. Asip mengungkapkan masih 21 persen masyarakatnya yang gemar makan ikan.

"Oleh karenanya setiap tahun kita tebar ikan hampir 500 ribuan ikan hasilnya setahun sekali bisa dipanen warga," jelasnya.

Bedah Bendung Gembiro Pekalongan.Bedah Bendung Gembiro Pekalongan. Foto: Robby Bernardi/detikcom

Tradisi ini diawali dengan dibukanya bendungan, warga mulai berjajar di sepanjang sungai Sengkarang dari hulu maupun hilir. Rata-rata warga yang berada di sepanjang sungai ini sudah membawa jala. Mereka baru turun ke sungai saat kondisi air sungai tenang.

Bedah Bendung Gembiro Pekalongan.Bedah Bendung Gembiro Pekalongan. Foto: Robby Bernardi/detikcom

"Setahun sekali saya datang ke sini untuk menjala ikan. Saya baru turun ke sungai setelah air sungai tenang. Kalau saat ini masih deras karena pintu air baru dibuka," kata Aryanto (28) warga Bojong yang sengaja datang ke lokasi untuk berburu ikan.


Biasanya dia bisa mendapat 5 kg ikan dengan menggunakan jala kecilnya.

"Kalau lama-lama sih bisa banyak. Tapi baju dan celana basah takut masuk angin," katanya.

Bedah Bendung Gembiro Pekalongan.Bedah Bendung Gembiro Pekalongan. Foto: Robby Bernardi/detikcom

Memang cukup lama untuk menunggu air bendugan terkuras keluar. Membutuhkan waktu beberapa jam. Warga yang datang kebanyakan utuk memburu ikan guna dikonsumsi sendiri. Namun ada juga warga yang sengaja datang hanya ingin menikmati kemeriahan acara ritual bedah pintu bendungan tersebut.


"Saya datang bersama anak istri sengaja untuk melihat kemeriahannya. Ini baru pertama melihat. Ternyata seru juga apalagi disaat pintu air dibuka," kata Susanto (40).

Bedah Bendung Gembiro Pekalongan.Bedah Bendung Gembiro Pekalongan. Foto: Robby Bernardi/detikcom

Namun sayang, beberapa jam setelah menunggu air tenang, kondisi mendung dan gerimis.

Warga yang turun ke sungai tidak saja di lokasi bendungan. Di hulu dan hilir sepanjang sungai setempat juga dipadati warga untuk menjala ikan.

Bendungan Gembiro ini merupakan bangunan Belanda Tahun 1830. Kendati bangunan tua, bendungan ini tetap kokoh dan berfungsi untuk mengairi areal persawahan di tiga wilayah Kecamatan yakni Kecamatan Kesesi, Sragi dan Siwalan. Dalam tradisi bedah bendungan atau buka pintu bendungan ini, biasanya dilakukan sehari penuh.

"Hari ini dibuka sampai besok pagi pukul sembilan pagi. Ini dilakukan untuk membersihkan aliran sungai dari endapan lumpur yang berasal dari hulu sungai," kata Kadinas PU dan Tata Ruang Kabupaten Pekalongan, Wahyu Kuncoro, pada detikcom usai mengikuti acara buka pintu bendungan. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads