"Ndak usah turun kalau mengganggu ketertiban, Kapolda sudah menyampaikan di berbagai kesempatan, saya juga sudah menyampaikan," pesan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera saat dihubungi detikcom, Kamis (1/11/2018).
Diketahui, aksi ini digelar yang merupakan reaksi dari pembakaran bendera berlambang Tauhid yang diketahui mirip bendera HTI. Pembakaran tersebut sudah terjadi saat Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Garut Jawa Barat pad Senin (22/10) lalu.
Barung berharap masalah ini tak perlu dibesar-besarkan lagi. Terlebih polisi telah menangkap pelaku pembawa bendera yang mengakibatkan kericuhan tersebut. Dia mengajak masyarakat untuk lebih berfokus membangun Jatim lebih maju.
"Harapan saya masalah itu ndak usah dibesar-besarkan, kita sebagai sesama manusia bersama-sama membangun Jawa Timur saja," harapnya.
Sebelumnya, informasi terkait adanya aksi ini telah ramai melalui pesan yang tersebar melalui WhatsApp. Dalam pesan tersebut, Parade Tauhid ini diperkirakan akan diikuti 10.000 hingga 15.000 massa dari 78 ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Umat Islam Bersatu (GUIB) Jatim.
Aksi ini akan digelar usai salat Jumat. Massa aksi rencananya akan berkumpul di Masjid Al-Akbar Surabaya dan akan melakukan long march hingga ke depan Mapolda Jatim di Jalan Ahmad Yani. Sebelumnya, aksi ini akan digelar pada Jumat (26/10) namun ditunda. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini