Seperti dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency, Rabu (31/10/2018), Komisioner Tinggi untuk HAM PBB, Michelle Bachelet, menyerukan agar penyelidikan kasus Khashoggi dilakukan secara independen dan tidak memihak.
Dalam pernyataannya, Bachelet menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai 'tindak kriminal terang-terangan secara mengejutkan'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemeriksaan forensik, termasuk autopsi jenazah korban menjadi elemen krusial dalam setiap penyelidikan terhadap sebuah pembunuhan dan saya mendorong otoritas Saudi untuk mengungkap lokasi jenazahnya tanpa penundaan lebih lanjut atau pernyataan yang tidak benar," tegasnya.
Ditambahkan Bachelet bahwa dirinya merasa puas dengan upaya-upaya otoritas Turki dan Saudi dalam penyelidikan kasus Khashoggi.
"Saya menyambut baik langkah-langkah yang diambil otoritas Turki dan Saudi untuk menyelidiki dan mengadili terduga pelaku pembunuhan Khashoggi," ujar Bachelet.
"Tapi merujuk pada informasi bahwa para pejabat tinggi di Arab Saudi diduga terlibat, dan itu terjadi di dalam Konsulat Arab Saudi, batasannya harus ditetapkan sangat tinggi untuk memastikan akuntabilitas dan keadilan bagi tindak kriminal terang-terangan secara mengejutkan ini terhadap seorang jurnalis dan pengkritik pemerintah," imbuhnya.
Bachelet menyatakan bahwa kebenaran sepenuhnya harus diungkap dan para pelaku harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
Khashoggi (60) yang seorang jurnalis senior ini tewas dibunuh usai masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober. Pekan lalu, otoritas Saudi mengakui Khashoggi tewas dalam pembunuhan yang direncanakan, setelah sebelumnya menyebut Khashoggi tewas dalam perkelahian di Konsulat Saudi. Namun pertanyaan soal lokasi jenazah Khashoggi dan siapa pemberi perintah pembunuhan masih belum terjawab.
Simak Juga 'Putra Mahkota Saudi Janji Hukum Pembunuh Khashoggi':
(nvc/bag)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini