Seperti dilansir AFP, Selasa (30/10/2018), laporan jurnalis AFP menyebut Al-Mojeb mendatangi Konsulat Saudi di Istanbul pada Selasa (30/10) waktu setempat. Al-Mojeb memimpin langsung penyelidikan Saudi atas pembunuhan Khashoggi.
Pekan lalu, Al-Mojeb mengakui bahwa pembunuhan Khashoggi telah direncanakan. Pengakuan ini bertentangan dengan pernyataan otoritas Saudi yang menyebut Khashoggi tewas dalam perkelahian di Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum mendatangi Konsulat Saudi, Al-Mojeb diketahui kembali mendatangi mendatangi pengadilan utama Istanbul untuk bertemu ketua jaksa Turki, Irfan Fidan. Pertemuan ini merupakan yang kedua kali setelah mereka sebelumnya bertemu pada Senin (29/10) waktu setempat.
Belum ada pernyataan resmi dari otoritas Turki soal topik apa saja yang dibahas keduanya dalam pertemuan-pertemuan itu. Al-Mojeb tiba di Istanbul sejak Minggu (28/10) malam waktu setempat.
Namun televisi lokal TRT melaporkan bahwa Al-Mojeb sempat meminta agar diberi akses sepenuhnya pada temuan-temuan dalam penyelidikan Turki terkait kasus Khashoggi, termasuk semua foto dan rekaman audio.
Dilaporkan TRT bahwa otoritas Turki menolak permintaan itu. Sebaliknya, otoritas Turki malah menyerukan kepada jaksa Saudi untuk mengungkap informasi soal keberadaan jenazah Khashoggi, yang hingga kini masih belum ditemukan.
Otoritas Turki juga menyatakan kembali seruan Presiden Recep Tayyip Erdogan agar 18 tersangka yang kini ditahan Saudi terkait kasus Khashoggi diekstradisi dan diadili di Turki. Otoritas Saudi telah mengindikasikan menolak permintaan itu tersebut.
Pada Senin (29/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyerukan kepada otoritas Saudi untuk segera menyelesaikan penyelidikan. "Kebenaran secara keseluruhan harus diungkap. Kami menyakini kunjungan (Al-Mojeb) ini penting agar kebenaran muncul," tegasnya.
Simak Juga 'Putra Mahkota Saudi Janji Hukum Pembunuh Khashoggi':
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini