"Saya luar biasa kecewa pada sikap para pemimpin banyak negara, khususnya AS," ucap Cengiz dalam sebuah acara memorial di London, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (30/10/2018).
"Presiden Trump seharusnya membantu mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan ditegakkan. Dia tidak seharusnya membiarkan pembunuhan tunangan saya ditutupi," tegasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan biarkan uang menodai nurani kita dan mengkompromikan nilai-nilai kita," imbuh Cengiz.
Dalam pernyataannya, Cengiz mengaku yakin bahwa rezim Saudi mengetahui di mana jenazah Khashoggi saat ini. Dia menyerukan agar 'para kriminal jahat dan majikan politik mereka yang pengecut' diadili.
Diketahui bahwa dalam tanggapan awal, Trump terkesan melunak pada Saudi. Dia menolak menghentikan penjualan senjata ke Saudi dengan alasan hal itu akan membahayakan lapangan pekerjaan AS. Belakangan, Trump melontarkan komentar keras pada Saudi dengan menyebut negara itu telah melakukan 'aksi menutup-nutupi terburuk dalam sejarah'.
Khashoggi (60) yang mengasingkan diri dari Saudi dan tinggal di AS setahun terakhir, tewas dibunuh setelah masuk ke dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Saat itu, Khashoggi datang untuk mengurus dokumen agar dia bisa menikahi Cengiz yang warga Turki.
Pekan lalu, otoritas Saudi mengakui bahwa Khashoggi tewas dalam pembunuhan yang telah direncanakan, setelah menyangkal selama beberapa minggu. Namun pertanyaan soal lokasi jenazah Khashoggi dan siapa pemberi perintah pembunuhan masih belum terjawab.
(nvc/rna)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini