Kades di Blitar Ini Inspirasi Ratusan Pemuda Desa Jadi Pengusaha

Blitar - Namanya Dwi Handoko Pawiro, Kepala Desa (Kades) Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. Meski menjadi seorang kader partai terkemuka, ia justru menolak maju ke panggung politik dan memilih membangun kampung kelahirannya.

Pria yang akrab disapa Handoko ini sebenarnya baru menjabat sebagai kades di tahun 2014. Namun dalam kurun waktu singkat, ia telah menelurkan banyak inovasi, di antaranya memulai kerjasama dengan Perhutani untuk mengelola lokasi wisata Pantai Serang, membuat konservasi tukik dan mengembangkan peternakan kambing dari anggaran dana desa.

Saat berbincang dengan detikcom, inti pemikirannya kala itu hanyalah memperbaiki potensi luar biasa dari destinasi wisata yang ada di desanya, yaitu Pantai Serang.

"Saya niatkan hati untuk mengabdi pada tanah kelahiran saya. Hidup ini hanya sekali. Minimal kita harus bermanfaat untuk tanah kelahiran kita," jelas Handoko, Kamis (25/10/2018).

Baca juga: Mengenal Soiran, Guru Tunanetra dengan Semangat Luar Biasa

Festival layangan di Pantai Serang, salah satu kegiatan yang digagas Handoko. (Foto: Istimewa)

Apalagi Handoko melihat 80 persen warganya menggantungkan hidup dari berladang di sawah tadah hujan. Jika musim kering tiba, berarti warga juga 'puasa'. Gaplek atau ketela yang dikeringkan pun menjadi bahan pangan utama. Jika tidak, pada akhirnya mereka memilih menjadi TKI.

"Desa ini walaupun dekat pantai, tapi yang jadi nelayan sangat sedikit. Hanya 70 KK dari sebanyak 1.500 KK yang ada. Selebihnya ya nggarap ladang. Kami punya lahan ladang seluas 772 hektare," paparnya.

Perlahan tapi pasti, terobosan-terobosan kegiatan yang digagas Handoko telah membuka lapangan pekerjaan baru untuk warga. Bahkan ia menginspirasi para pemuda untuk menjadi pengusaha.

Saat ini tercatat sebanyak 150 warga menjadi wirausahawan. Sebagian besar mereka membuka wisata kuliner di sepanjang bibir pantai sejauh 2 km. Ada juga yang membuka penyewaan ATV, tenda dan perlengkapan camping lainnya.

"Sekarang, banyak alternatif pekerjaan lain bagi warga desa. Kami tak hanya menggantungkan hidup di ladang, karena daerah pantai bisa jadi ladang penghasilan. Pun juga daerah gunung kami manfaatkan untuk pengembang biakan ternak kambing," ulas alumni SMAN 1 Talun ini.

Handoko (kaos biru putih) juga menggagas konservasi tukik. (Foto: Istimewa)

Semua potensi sumber daya manusia dikolaborasi begitu apik dengan potensi alam oleh tokoh pemuda yang satu ini. Bagi anak-anak yang masih sekolah, Handoko tak segan menggandeng mereka latihan kesenian tradisional seperti gamelan dan tari Jaranan. Mereka juga bisa tampil setiap akhir pekan dan hal ini terbukti mampu mendatangkan devisa bagi kas desa.

Desa Serang kini juga punya agenda rutin tahunan mulai dari festival layangan, festival patung pasir, jazz pantai dan gebyar UMKM. Berbagai event ini cukup ampuh menjadi magnet baru bagi pengunjung.

Tak heran, sekarang Pantai Serang menjadi ikon destinasi wisata pantai di pesisir selatan Blitar. Jumlah pengunjung bisa mencapai 5.000 tiap hari dan sekitar 30 ribu tiap akhir pekan.

Baca juga: Geli-geli Seru, Karang Taruna Surabaya Budidaya Cacing Beromzet Jutaan

Foto: Istimewa

Tak hanya itu, bapak satu anak ini juga menggagas program sentra kambing rakyat di mana dana desa direalisasikan dalam bentuk kambing. Per lingkungan diberikan kambing sebanyak 10 ekor yang dikelola oleh 5 KK. Sistemnya bergulir dalam satu periode beranak, maka anaknya akan dibagi hasil.

"Semua dikelola di bawah Bumdes Usaha Mandiri. Periode pertama kami mulai 2017 lalu dengan proses pengembalian sebanyak 40 persen hasil ternak," jelasnya.

"Yang ini memang belum dirasakan hasilnya tapi saya tanamkan semangat dari desa untuk negeri bagi generasi muda di sini. Walaupun kami pemuda dari desa, tapi kami ingin tunjukkan bisa berbuat banyak untuk kemajuan dan kesejahteraan Indonesia," tekadnya. (lll/lll)