"Nanti kita akan kita evaluasi kegiatan ini. Artinya akan misalnya untuk ikut anggotanya, misalnya, betul-betul kita rigid lah syaratnya," ujar Suparnyo saat ditemui di Gedung Rektorat UMK, Senin (8/10/2018).
Salah satu syarat yang harus jelas menurut Suparnyo adalah keterangan sehat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa yang meninggal bernama Kukuh Muhammad Isa Mahendra (18) meninggal dunia usai mengikuti pradiksar Resimen Mahasiswa (Menwa) Batalyon 923 Gondo Wingit UMK di Desa Jurang, Kecamatan Gebog, Kudus, Jumat (5/10) lalu.
Suparnyo menjelaskan awalnya para mahasiswa melakukan kegiatan repling jembatan Sungai Gelis.
"Karena tubuhnya bongsor sekitar 102 kg, talinya tidak muat dan tingginya (korban) 172 cm. Dia hanya melihat dari atas jembatan. Karena terlihat menyenangkan, korban ikut turun tapi melalui jalan biasa. Atau turun dan jalan biasa tanpa tali," tuturnya.
Saat itu, lanjut Suparnyo berdasarkan keterangan senior korban, Kukuh diminta untuk tidak usah ikut repling. Akhirnya korban memilih untuk bermain air sungai yang tinggi permukaannya di bawah lutut. Suparnyo mengaku tak mengetahui berapa lama korban main air. Saat main air itulah, korban tiba-tiba pingsan.
Rekan Menwa kemudian membawanya ke Puskesmas Gondosari yang dianggap terdekat dari lokasi. Namun puskesmas meminta korban dibawa ke RSI Sunan Kudus.
Setelah mendapat perawatan medis, sekiar pukul 19.00 WIB korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini