"Siswa keracunan, itu langsung digarap. BPOM tak (saya) minta turun," terang Ganjar kepada wartawan saat meresmikan Gedung Utama Asyiratul Kiram RSI Sunan Kudus, Jumat (5/10/2018).
Ganjar mengatakan bahwa BPOM Jateng sedang memeriksa supaya jelas apa yang sebenarnya terjadi. Sehingga upaya antisipasi bisa dilakukan sesegera mungkin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diberitakan sebelumnya belasan siswa SDN 01 Ngadiwarno, Kabupaten Kendal keracunan usai jajan di kantin. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah mengonsumsi sebatang permen.
Diketahui, beberapa waktu terakhir guru dan Siswa SDN 01 Ngadiwarno, Kabupaten Kendal, Selasa (2/10) lalu heboh dengan belasan siswa yang keracunan usai jajan di kantin. Mereka mengeluh mual dan pusing setelah mengonsumsi sebatang permen.
Yakni permen warna-warni dengan bentuk batang itu sepekan ini memang membuat heboh. Selain di Kendal, sebelumnya juga dikabarkan siswa SD di Cilacap sakit hingga meninggal setelah mengkonsumsi permen serupa dengan merek berbeda.
Saat ini belum bisa dipastikan apakah permen tersebut yang memicu anak-anak keracunan karena dinas kesehatan dan Balai POM sedang uji laboratorium terhadap sampel permen yang dikonsumsi.
Permen warna-warni dengan bentuk batang itu sepekan ini memang membuat heboh. Selain di Kendal, sebelumnya juga dikabarkan siswa SD di Cilacap sakit hingga meninggal setelah mengkonsumsi permen serupa dengan merek berbeda.
Meski demikian saat ini belum bisa dipastikan apakah permen tersebut yang memicu anak-anak keracunan karena dinas kesehatan dan Balai POM sedang uji laboratorium terhadap sampel permen yang dikonsumsi.
Di Kendal, permen jelly itu dikonsumsi oleh 14 siswa SDN 01 Ngadiwarno kemudian mereka merasa mual, pusing, dan lemas. Tim medis pun datang untuk memberi pertolongan dan akhirnya 6 di antaranya dirujuk ke Puskesmas Sukorejo 01.
Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal datang dan mengambil sampel permen untuk diuji laboratorium. Balai POM dan kepolisian juga digandeng untuk menyelidiki peristiwa itu.
Polres Kendal memeriksa 4 saksi, mulai dari guru, petugas medis, penjual permen di kantin, hingga penjual permen di pasar Sukorejo. Dari pengakuan penjual di kantin, sebelumnya tidak ada kejadian siswa keracunan setelah mengkonsumsi permen tersebut.
Untuk berjaga-jaga, polisi mengamankan sisa permen yang masih ada di kantin. Pedagang di Pasar Sukorejo yang menjual ke ibu kantin juga dimintai keterangan, polisi juga mengamankan 20 kardus perman jelly itu dari pasar serta mengimbau agar tidak menjualnya lagi.
Tonton juga 'Datang ke Hajatan Malah Keracunan':
(sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini