Keputusan itu sudah disampaikan kepada keluarga secara langsung. Bila situasi memungkinkan sepekan mendatang jenazah baru diupayakan pulang ke kampung halaman.
"Alhamdulillah sudah ditemukan, karena sudah terindetifikasi, tidak dilakukan pemakaman secara massal. Jadi ada pemakaman keluarga di wilayah sana (Palu)," ungkap Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsekal Pertama TNI Andi Wijaya usai takziah dan mengikuti tahlil di rumah duka kompleks Perum Kertanegara, Singosari, Kabupaten Malang, Kamis (4/10/2018), malam.
Andi juga menyampaikan, rencana jika situasi dan kondisi telah membaik, jenazah baru akan dibawa pulang ke kampung halaman (Malang).
"Karena situasi belum membaik dengan segala permasalahannya, kita tunda dulu," tegas Danlanud menjelaskan keputusan pemakaman jenazah Serda Fahmi di Palu.
Ditambahkan, kondisi jenazah sudah berusia tujuh hari, juga membuat pertimbangan untuk segera dilakukan pemakaman. Hal itu, tidak merubah dari rencana upaya pemulangan jenazah Serda Fahmi.
"Karena kondisi sudah seminggu, lebih baik dimakamkan dahulu. Kalau ada kesempatan akan dibawa ke Jawa Timur," jelas Danlanud.
Ketika takziah dan mengikuti tahlil Danlanud datang didampingi Ketua Paralayang Jawa Timur Arif Eko Wahyudi serta beberapa atlet paralayang ke rumah duka, malam tadi.
Serda Fahmi Risky merupakan salah satu atlet paralayang Jawa Timur yang berada di Palu mengikuti kejuaraan Indonesia Open Paragliding untuk kelas Cross Country, dalam rangkaian Festival Palu Nomoni 2018.
Fahmi masih berusia 25 tahun juga merupakan anggota Skadron 4 Lanud Abdulrachman Saleh, sejak menjadi anggota TNI AU 2014 silam, Fahmi mulai mengenal olahraga paragliding dan dikukuhkan menjadi atlet. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini