TNI/Polri Bantah Ada Intimidasi Warga Sekitar PT RUM Sukoharjo

TNI/Polri Bantah Ada Intimidasi Warga Sekitar PT RUM Sukoharjo

Rinto Heksantoro - detikNews
Rabu, 03 Okt 2018 15:16 WIB
Condro dan Wuryanto dalam sebuah acara di Purwokerto (Foto: Arbi Anugrah/detikcom)
Purworejo - LBH Semarang menyebut ada intimidasi aparat kepada warga yang mengungsi di depan PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo malam tadi. Namun, pimpinan TNI maupun Polri membantah hal tersebut.

Pendamping warga dari LBH Semarang, Mazaya Latifasari, membenarkan adanya intimidasi terhadap warga yang sebelumnya menggelar aksi unjuk rasa hingga mengungsi di depan PT RUM itu.

Mazaya mengaku saat itu berada di lokasi saat kejadian menuturkan bahwa alasan warga mengungsi karena bau limbah yang sebelumnya dikeluhkan warga, tidak terasa ketika berada di depan PT RUM.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada sekitar pukul 00.42 WIB datang serombongan polisi dari Polres Sukoharjo dan TNI dalam satu truk Polres Sukoharjo. Ketika turun, mereka langsung berteriak ke arah warga yang mengungsi. Tentara memerintahkan warga tanpa identitas atau bukan warga sekitar PT RUM untuk dibawa," kata Mazaya saat dihubungi detikcom, Rabu (3/10/2018).


Selain itu, aparat juga diduga melakukan intimidasi. Pelemparan helm juga dilakukan oleh anggota Polres Sukoharjo ke arah warga yang membubarkan diri.

"Salah seorang warga, Andi Sabari terkena lemparan benda berupa helm. Terus warga lain, Novianto diseret paksa masuk ke dalam truk polisi, bahkan ada yang dicekik juga, namanya Febri Apit Saputra," imbuhnya.

Setelah masuk truk dan ditahan dalam truk selama sekitar 1 jam, warga akhirnya dibebaskan namun beberapa sepeda motor milik mahasiswa yang ikut dalam aksi tersebut diangkut dan hingga kini masih ditahan.

"Hari ini juga kami akan mengambil motor di Polres Sukoharjo sekaligus melaporkan tindakan aparat khususnya Polres Sukoharjo yang tidak beretika dan sangat represif tadi malam, ke Propam Polres Sukoharjo," lanjutnya.


Sementara itu, Kapolda Jateng, Irjen (Pol) Condro Kirono yang ditemui detikcom saat menghadiri acara Apel 3 Pilar di Pendopo Bupati Purworejo, membantah adanya intimidasi itu. Kapolda juga menepis adanya anggota polisi yang menjadi beking PT RUM.

"Tidak ada, intimidasi apa, tidak ada itu kalau ada siapa coba tunjuk namanya, tidak betul itu. Anggota kami juga tidak ada yang jadi beking," kata Condro.

Hal senada juga diungkapkan oleh Pangdam IV Diponegoro, Mayjen (TNI) Wuryanto, yang ikut mendampingi Kapolda di acara yang sama. Jika ada TNI yang terlibat atau menjadi beking PT RUM, maka akan ditindak tegas.

"Pasti akan kami tindak tegas, sejauh ini tidak ada," ungkapnya. (mbr/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads